Yogyakarta, metroraya.id – Ketua Umum BPD HIPMI DIY, Ekawati Rahayu Putri, secara resmi melantik Fajaruddin Achmad Muharom sebagai Ketua Umum Badan Semi Otonom (Basnom) HIPMI Syariah DIY untuk periode 2025–2028. Pelantikan tersebut digelar di SM Tower, Yogyakarta, pada Senin (22/9/2025).
Dalam sambutannya, Ekawati menekankan pentingnya peran HIPMI Syariah sebagai wujud komitmen generasi muda dalam membangun ekonomi yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga pada nilai keberkahan dan peradaban.
“HIPMI Syariah DIY membawa keyakinan kami untuk membangun peradaban, bukan sekadar bisnis. Amanah ini insya Allah menjadi ladang ibadah dan keberkahan bagi kita semua,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa ekonomi syariah mencakup sektor yang sangat luas, mulai dari produksi, pemasaran, hingga pasar global, sehingga berpotensi besar menjadi kekuatan baru dalam pengembangan ekonomi DIY. Pelantikan ini menandai babak baru bagi HIPMI Syariah DIY. Daerah Istimewa Yogyakarta tercatat sebagai wilayah kedua di Indonesia dan pertama di Pulau Jawa yang membentuk kepengurusan HIPMI Syariah, setelah sebelumnya dilantik di Sulawesi Selatan.
Acara tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain GKR Mangkubumi (Ketua Umum KADIN DIY), Ahmad Syauqi Soeratno (Anggota DPD RI DIY), Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan, serta para mitra HIPMI. Sementara itu, Fajaruddin Achmad Muharom, Ketua Umum terpilih HIPMI Syariah DIY, menyampaikan optimismenya terhadap masa depan industri syariah di Indonesia, khususnya di DIY.
“Indonesia memiliki posisi strategis sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar kedua di dunia. Kami ingin DIY berperan aktif, terutama dalam sektor syariah seperti travel business, yang saat ini masih berada di peringkat tujuh nasional,” ujarnya.
Fajaruddin menargetkan agar DIY dapat meraih peringkat pertama nasional dalam Travel Business Index Syariah melalui program kerja yang terencana serta kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
“Kami siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan DIY sebagai pusat pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia,” pungkasnya. * Rls | Rochmad
Leave a Reply