Mahasiswa PKN STAN Siap Benahi Sistem Keuangan dan Aset Koperasi Merah Putih Gedawang

Banyumanik, metroraya.id – Memasuki minggu kedua program Kuliah Kerja Mahasiswa KKM, Tim 67 dari Politeknik Keuangan Negara STAN PKN STAN mulai mengimplementasikan serangkaian program kerja yang menargetkan akar permasalahan tata kelola di Koperasi Kelurahan Merah Putih KKMP “Gedawang”. Kamis, 18/9/25.

Inisiatif yang dimulai sejak 10 September lalu ini merupakan bentuk pengabdian Mahasiswa PKN STAN melalui sebuah upaya terstruktur untuk memodernisasi sistem administrasi koperasi dan meningkatkan profesionalisme koperasi dari fondasinya.

Fokus utama tim yang diketuai oleh Danandjaja Rosewika Toriq Budihardja ini adalah pembenahan sistem internal melalui tiga program kerja, yaitu penyusunan dan pelatihan laporan keuangan, reviu Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga AD/ART, dan inventarisasi aset.

Program kerja pertama adalah penyusunan laporan keuangan yang sesuai standar akuntansi dan pelatihan bagi para pengurus KKMP Gedawang. Mahasiswa mengidentifikasi bahwa laporan keuangan yang transparan adalah kunci untuk membangun kepercayaan anggota dan mitra eksternal.

“Banyak koperasi lokal yang berpotensi besar namun terhambat karena pencatatan keuangannya masih sederhana. Melalui kegiatan KKM ini, kami akan menyusun laporan keuangan untuk periode bulan Juli hingga September, sekaligus melatih pengurus KKMP Gedawang agar mereka bisa melakukannya secara mandiri di kemudian hari,” jelas Danandjaja. Maka dari itu, esensi dari program ini adalah ‘transfer ilmu’.

Tujuannya adalah untuk membangun kapasitas internal dan memastikan bahwa setelah kegiatan KKM ini berakhir, para pengurus memiliki keahlian dan kemandirian untuk melanjutkan praktik pembukuan yang baik. Dengan memiliki kemampuan ini, KKMP Gedawang akan tampil lebih kredibel di mata lembaga keuangan untuk mengakses pendanaan, dan juga memiliki pedoman yang akurat untuk setiap pengambilan keputusan bisnis yang strategis, seperti pembagian Sisa Hasil Usaha SHU kepada anggota.

Program kerja kedua adalah melakukan peninjauan (reviu) terhadap AD/ART koperasi. Dokumen ini merupakan konstitusi yang mengatur seluruh operasional, hak, dan kewajiban anggota. Tim 67 akan menganalisis apakah AD/ART yang ada masih relevan dengan peraturan terkini dan kebutuhan bisnis koperasi saat ini.

AD/ART yang usang atau tidak lagi relevan dapat memicu perselisihan internal akibat aturan yang ambigu, misalnya terkait tata cara pembagian SHU atau suksesi kepengurusan. Lebih dari itu, aturan yang kaku juga bisa menjadi penghalang bagi inovasi yang membuat koperasi sulit beradaptasi dengan teknologi baru atau menangkap peluang bisnis modern yang mungkin belum terpikirkan saat AD/ART tersebut dibuat.

Oleh karena itu, tujuan akhir dari program ini adalah memberikan rekomendasi untuk memperbarui AD/ART agar lebih kuat secara hukum, fleksibel, dan adaptif, sehingga mampu menjadi landasan yang kokoh untuk pertumbuhan jangka panjang sekaligus menjadi aturan main yang adil untuk melindungi kepentingan setiap anggotanya.

Program kerja ketiga adalah inventarisasi aset. Tim mahasiswa akan secara sistematis melakukan pendataan setiap aset fisik—mulai dari aset besar yang tak bergerak seperti tanah dan bangunan, hingga barang-barang operasional yang lebih kecil seperti komputer, printer, dan perabotan kantor.

Pentingnya program ini terletak pada dua aspek utama. Pertama, tanpa daftar inventaris yang akurat, pengurus tidak akan pernah mengetahui nilai kekayaan koperasi yang sesungguhnya. Kedua, daftar aset yang terkelola dengan baik berfungsi sebagai alat kontrol yang efektif untuk meminimalisir risiko kehilangan dan penyalahgunaan.

Dengan adanya catatan yang jelas, pengawasan menjadi lebih mudah dan setiap aset memiliki penanggung jawabnya, sehingga membangun budaya akuntabilitas dan memastikan semua sumber daya milik anggota koperasi terlindungi dan dimanfaatkan secara optimal.

Anis Turmudhi selaku salah satu pengurus koperasi mengakui bahwa ketiga program ini sangat relevan dengan kebutuhan mereka. “Bantuan dari mahasiswa PKN STAN ini sangat tepat sasaran. Terus terang, kami seringkali fokus pada operasional harian dan kurang memperhatikan aspek tata kelola fundamental seperti ini. Kehadiran mereka membuka mata kami tentang pentingnya administrasi dan keuangan yang profesional untuk membawa koperasi naik kelas,” ungkapnya.

Program yang akan berakhir pada 23 September 2025 ini diharapkan dapat meninggalkan warisan yang berkelanjutan. Bukan hanya dalam bentuk dokumen yang rapi, tetapi juga dalam bentuk pengetahuan dan sistem kerja baru yang diadopsi oleh pengurus sehingga KKMP Gedawang menjadi lebih mandiri, akuntabel, dan siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan. *Kontributor Semarang: Danandjaja | Editor: Retnowati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *