Wujudkan Mutu Layanan Pendidikan Khusus, 16 SLB DIY Direvitalisasi

Yogyakarta, metroraya.id – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, melakukan prosesi peletakan batu pertama Revitalisasi Satuan Pendidikan Sekolah Luar Biasa SLB Negeri Pembina Yogyakarta, Jl. Imogiri Timur, Giwangan, Kota Yogyakarta. Jumat, 12/9/25.

Hal ini menjadi penanda dimulainya implementasi salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Sektor Pendidikan Khusus, di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, guna memaksimalkan layanan bagi anak berkebutuhan khusus sekaligus mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.

Dalam sambutannya, Mendikdasmen menegaskan bahwa pemenuhan hak pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus telah diamanatkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen memberikan layanan melalui pendidikan inklusif dan SLB.

Kedataanga Abdul Mu’ti Meteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Disambut Barisan Siswa – Siswi SLB Pembina Kota Yogyakarta. Jumat, 12/9/25. Foto Biro Humas Kemendikdasmen. For Metroraya.id

Mendikdasmen juga menekankan pentingnya sinergi melalui partisipasi semesta agar layanan pendidikan yang inklusif dan berkeadilan ini dapat menjadi komitmen untuk berpihak kepada semua anak bangsa. “Kami mengharapkan dukungan semua pihak agar layanan ini benar-benar terwujud sebagai kesempatan belajar seluas-luasnya bagi seluruh anak Indonesia, apa pun keadaannya,” ujar Mendikdasmen.

Direktur Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Saryadi, melaporkan bahwa pada tahun 2025 terdapat 16 SLB di DIY yang menerima bantuan revitalisasi, terdiri dari 6 SLB negeri dan 10 SLB swasta. Program tersebut mencakup rehabilitasi maupun pembangunan ruang baru, dengan tujuan menghadirkan sarana pembelajaran yang adaptif dan inklusif.

Selain SLB di DIY, Kemendikdasmen saat ini tengah melakukan revitalisasi dan renovasi gedung SLB di seluruh Indonesia sebagai bagian dari program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Total ada lebih dari 382 SLB yang saat ini sedang direvitalisasi.

“Program revitalisasi SLB adalah langkah strategis pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan khusus melalui pembangunan sarana dan prasarana pembelajaran yang adaptif, inklusif, serta sesuai kebutuhan murid,” kata Saryadi.

Dari Kiri Tampak Waket Komisi X DPR RI, Menteri Dikdasmen, Asisten Deputi III Staf Presiden, Kadispora DIY, Kepala SLB Pembina, Seusai Secara Simbolis Peletakan Batu Pertama Foto : metroraya.id

Sementara itu Asisten Deputi III Kantor Staf Presiden Republik Indonesia kepada metroraya.id mengatakan revitalisasi dan renovasi Gedung SLB se-Indonesia merupakan bagian dari program prioritas Presiden. “Jadi ini bagian dari PHTC Presiden, program hasil terbaik tercepat dari Presiden Prabowo Subianto menyasar dari sekolah tingkat PAUD hingga sekolah SMA untuk pembangunan dan renovasi Gedung,” jelas Tri Santoso.

Di tempat yang sama Kadispora DIY bersyukur dan terimakasih Kepala Direktorat PKLK yang telah membantu sekolah-sekolah SLB di Yogyakarta melalui DAK program revitalisasi sebanyak 16 sekolah negeri dan swasta dengan total kira-kira 14 Milyar. Dengan pola Swakelola artinya pelaksanaannya diserahkan ke sekolah. “Saya percaya sekolah mampu melaksanakan dengan baik sehingga sarana dan prasarana di sekolah-sekolah SLB terpenuhi dengan baik sehingga pelayanan pembelajaran dapat maksimal siswa nyaman dan aman di lingkungan sekolah,” ujar Suhirman.

Pada kegiatan peletakan batu pertama revitalisasi SLB se-DIY, Workshop Penguatan Unit Layanan Disabilitas dan Uji Kompetensi Membatik Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1) juga dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Esty Wijayanti.

Sementara itu Kepala SLB Pembina Yogyakarta berucap syukur kepada Allah SWT, dan berterimakasih kepada Direktorat Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, bahwasanya SLB Pembina Yogyakarta mendapat kepercayaan sebagai obyek kunjungan kerja Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, “Momentum yang akan selalu diingat pada murid, guru, karyawan SLB Pembina Yogyakarta, sehingga sekolah ini semakin dipercaya masyarakat dan program revitalisasi sangat bermanfaat  bagi sekolah, untuk  menunjang pendidikan di SLB N Pembina Yogyakarta lebih bermutu,” ucap Nur Khasanah.

SLB N Pembina sebagai satu-satunya SLB di Yogyakarta yang memiliki LSP-P1 bidang membatik, harapannya mampu mengantarkan murid yang mempunyai sertifikat LSP-P1 lebih meyakinkan kepada perusahaan atau pengusaha untuk menerima sebagai tenaga kerja sehingga mereka mampu bekerja, tidak ketergantungan kepada keluarga. *Pewarta: Rochmad | Editor: Retnowati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *