Yogyakarta, metroraya.id – Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, Presiden Soekarno memerintahkan pembentukan organisasi kemanusiaan nasional. Tepat sebulan kemudian, yakni tanggal 17 September 1945, PMI resmi berdiri di bawah arahan Drs. Mohammad Hatta, dan menetapkan dr. Bahder Djohan sebagai Ketua Umum.
Tanggal 17 September kemudian diperingati sebagai Hari PMI dan menjadi tonggak sejarah kemanusiaan di Indonesia. PMI saat itu difokuskan untuk memberi bantuan medis kepada korban perang kemerdekaan dan membantu pemulangan tawanan perang.
Kini organisasi kemanusiaan ini berperan penting dalam penanggulangan bencana, pelayanan kesehatan hingga donor darah. Penjelasan mengenai PMI secara lengkap dapat diakses langsung melalui situs resmi PMI.
Memperingati Hari Ulang Tahun Palang Merah Indonesia yang ke-80, anggota PMI se-DIY melakukan upacara bendera, ziarah kubur dan tabur bunga di makam para pahlawan di Taman Makam Kusumanegara, Jalan Kusumanegara, Semaki, Yogyakarta, Rabu, 17/9/25.
Wakil Ketua Cabang Palang Merah Indonesia Kemantren Gedongtengen, Ngatijo, menyampaikan komitmennya untuk memberikan dukungan dalam Program Kerja PMI kota Yogyakarta dan Palang Merah se-Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2025.

Anggota PMI se-DIY Tabur Bunga Di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Seusai Upacara HUT PMI Ke-80. Rabu, 17/9/25. Foto: Dok. metroraya.id
“Tujuan strategis meningkatkan kapasitas PMI di semua tingkatan dalam mengelola infrastruktur material dasar/sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan operasional dan pelayanan PMI dalam rangka HUT PMI ke 80 tahun melaksanakan upacara ziarah rombongan di Taman Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta,” jelas Ngatijo.
Sebagai dokter spesialis gigi, drg. Pita Adinegara yang kesehariannya bertugas di RSUD Panembahan Senopati Bantul, turut merasakan besarnya kiprah yang didedikasikan PMI dalam kemanusiaan. Keberadaan PMI sangat penting dan sangat dibutuhkan khususnya dalam dunia kesehatan. Pelayanannya dalam penyediaan stok darah sangat membantu tugas tenaga medis dalam upaya penyelamatan pasien. Saat terjadi bencana alam, PMI pun menjadi garda terdepan.
“Dirgahayu Palang Merah Indonesi PMI yang ke – 80, semoga semakin maju dan tangguh dalam menebar kebaikan dan membantu sesama, teruslah berkiprah di bidang kemanusiaan. Sukses selalu dan terus berbakti,” tutur dokter Pita, panggilan akrabnya. *Pewarta: Rochmad | Editor: Retnowati.
Leave a Reply