Tim Pengabdian UAJY Beri Pelatihan Sekaligus Sumbangkan Alat Produksi VCO Pada Pokdarwis Desa Bojong Kulon Progo

Kulon Progo, metroraya.id – Sebuah alat sentrifugasi pembuat Virgin Coconut Oil VCO disumbangkan oleh Tim Pengabdian kepada masyarakat Universitas Atma Jaya Yogyakarta UAJY kepada Kelompok Sadar Wisata Pokdarwis desa Bojong, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulon Progo. Sabtu, 23/25.

Alat diserahkan oleh Dr. Ir. Anna Pudianti, M.Eng. selaku Ketua Tim Pengabdian UAJY kepada Muhammad Ikhwan, Ketua Pokdarwis Desa Bojong.

Alat ini merupakan rangkaian hibah program pendampingan masyarakat dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Kemdiktisaintek RI tahun anggaran 2025.

Pada hari yang sama dilakukan pula pelatihan pembuatan VCO oleh Drs. Boy Rahardjo Sidharta, M.Sc. (anggota Tim). Metode pembuatan VCO yang disampaikan kepada peserta merupakan teknik sentrifugasi yaitu memisahkan VCO dengan air dan sisa santan berdasarkan perbedaan berat jenis.

Metode sentrifugasi menurut beberapa orang peserta dirasa lebih sederhana, mudah, dan hasilnya lebih baik daripada metode pembuatan VCO yang pernah dilakukan di desa Bojong. Tim pendamping dari UAJY yakin pokdarwis dapat mengembangkan VCO sebagai salah satu daya tarik wisata desa Bojong beserta keunggulan produk-produk berbasis kelapa lainnya.

Kelapa dikenal sarat manfaat, mulai dari akar sampai daunnya berguna untuk kehidupan manusia. Buah kelapa digunakan sebagai penghasil VCO, sedang air kelapa dapat dibuat menjadi nata de coco. Beberapa peserta pelatihan pernah membuat nata de coco, namun berhenti karena adanya larangan penggunaan ZA sebagai bahan pembuatan nata de coco. Menurut penjelasan Drs. Boy Rahardjo Sidharta, M.Sc., ZA dapat diganti dengan air rebusan kecambah yang lebih alami, aman, dan menyehatkan bagi konsumen.

Dalam kesempatan ini, Kepala Desa Bojong, Agoes Prihatno menyampaikan rasa terima kasih kepada Tim Pengabdian UAJY. Kepala Desa juga merasa senang karena setelah beberapa kali hadir di desa Bojong, Tim pengabdian UAJY telah menumbuhkan semangat para pengurus desa wisata. Sangat diharapkan semangat yang baik ini terus meningkat seiring dengan rencana kelurahan mengangkat Bojong sebagai desa wisata berbasis kelapa. Rls./Rochmad.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *