Yogyakarta, metroraya.id – Sekolah Menengah Pertama Negeri SMPN 5 Yogyakarta berhasil mengantarkan dua tim penelitian anak didiknya menjadi finalis di Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia OPSI tingkat Nasional 2025 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional Pusprenas Kemendikdasmen RI. Kedua tim tersebut adalah Tim OPSI Pawitikra 10 dan Tim OPSI Pawitikra 20.
Tim OPSI Pawitikra 10 bidang IPA dengan judul “Formulasi Buah Berenuk (Crescentia Cujete) dan Daun Sirih Hijau (Piper Betle Linn.) dalam Rak Telur Sabut Kelapa untuk Memperpanjang Umur Simpan Telur”. Anggotanya yaitu Syasya Lathifa Nugroho dan Alya Hafizhah. Keduanya adalah siswa kelas IX-D dengan guru pembimbing Bapak Waldi, S.Pd., M.Pd.
Tim OPSI Pawitikra 20 bidang IPS dengan judul “Waspada Cyber Grooming demi Terwujudnya Generasi Indonesia Emas 2045 (Studi Persepsi Siswa SMP Negeri Kota Yogyakarta)”. Anggotanya Aurelia Bassama Caroko kelas IX-i dan Almeera Lubhna Ghassani kelas IX-G, dengan guru pembimbing Bapak Tama Enar Widyanto, S.Sos.
Penjurian akhir para finalis akan dilaksanakan di Universitas Surabaya pada tanggal 10 – 16 November 2025, dan akan dibuka secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur.
Keberhasilan ini merupakan hasil dari sistem pembinaan riset yang terstruktur dan dedikasi tinggi dari siswa serta guru pendamping.
Kepala SMPN 5 Yogyakarta, Siti Arina Budiastuti, M.Pd.BI. menyampaikan rasa syukur dan bangga atas capaian tersebut. “Prestasi ini bukan sekadar kemenangan lomba, tetapi bukti nyata bahwa budaya riset di sekolah kami tumbuh kuat dan berkesinambungan. Anak-anak belajar berpikir ilmiah, kritis, dan berkontribusi untuk masyarakat,” ungkapnya. Kamis, 6/11/25.

Tim Pawitikra 20 Bersama Guru Pembimbing Saat Melakukan Konsultasi Hasil Penelitian Di Ruang Laboratorium IPS SMPN 5 Yogyakarta. Foto: Istimewa
Penjaringan dan Inisiasi Ide
SMPN 5 Yogyakarta yang dikenal memiliki ekstrakurikuler atau klub ilmiah/riset yang aktif, mengawali proses ini dengan mengidentifikasi siswa yang memiliki minat, bakat, dan potensi dalam bidang penelitian. Kemudian mendorong siswa untuk mencari masalah atau isu di lingkungan sekitar yang relevan dan dapat diteliti, baik dalam bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), atau Rekayasa/Terapan. Ide-ide tersebut kemudian dikembangkan menjadi proposal penelitian awal yang inovatif dan orisinal. Penjaringan ide dimulai dari 37 judul yang masuk ke koordinator KIR SMPN 5 Yogyakarta.
Penyusunan Proposal dan Pembimbingan Intensif
Siswa yang terpilih mulai menyusun proposal penelitian secara terperinci. Tahap ini sangat krusial karena proposal harus memenuhi standar metodologi ilmiah dan kerangka OPSI.
Guru pembimbing kemudian memberikan bimbingan intensif, membantu siswa memperbaiki kerangka berpikir, metodologi, dan memastikan kebaruan (novelty) dari penelitian.
Selanjutnya, untuk memastikan kualitas, dilakukan seleksi internal untuk memilih proposal-proposal terbaik yang akan didaftarkan ke OPSI tingkat Kota/Kabupaten. Hanya proposal dengan potensi tertinggi yang didukung untuk maju.

Tim Pawitikra 10, Syasya Lathifa Nugroho dan Alya Hafizhah Saat Melakukan Pengecekan Terhadap Materi Penelitian. Foto: Istimewa.
Seleksi OPSI Tingkat Kota/Provinsi
Proposal dari tim terpilih SMPN 5 Yogyakarta didaftarkan dan diadu dalam seleksi OPSI tingkat Kota Yogyakarta. Di sini, ada lima (5) tim berhasil mengungguli pesaing lain dalam presentasi dan penilaian proposal atau karya ilmiah.
Setelah sukses di tingkat kota, kembali ada 2 proposal penelitian dari dua tim unggulan ini kemudian diseleksi di tingkat yang lebih tinggi langsung ke tahap nasional, diumumkan pada tanggal 23 Oktober 2025. Proposal mereka dinilai layak oleh dewan juri OPSI Nasional karena keunggulan metodologi, orisinalitas, dan potensi dampak penelitiannya. Status sebagai finalis OPSI Nasional 2025 pun berhasil diraih, yang berarti mereka berhak mengikuti tahapan penjurian akhir tingkat Nasional.
Faktor Kunci Keberhasilan
Kolaborasi yang kuat antara siswa, guru pembimbing, orang tua dan dukungan institusi sekolah menjadi kunci utama dalam meraih prestasi puncak di ajang ilmiah bergengsi seperti OPSI Nasional.
Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya program pengembangan riset yang terencana dan berkesinambungan di sekolah, dukungan penuh sekolah berupa fasilitas (laboratorium, perpustakaan, akses data) dan anggaran yang memadai untuk penelitian siswa, ketersediaan guru yang kompeten dan berpengalaman dalam melatih siswa untuk kompetisi ilmiah, serta semangat, kerja keras, dan daya kritis siswa dan orang tua dalam melakukan penelitian dari awal hingga akhir.
Keberhasilan yang tidak lepas dari kerja keras siswa, guru pembimbing, serta dukungan penuh sekolah dan orang tua ini menjadi inspirasi bagi yang lainnya untuk berani melakukan penelitian dan terus berinovasi.
“Kami berharap capaian ini menjadi inspirasi bagi pelajar lain untuk berani meneliti dan berinovasi. Sekolah akan terus mendorong riset sebagai bagian penting dari pembelajaran abad 21,” imbuh Kepala Sekolah SMPN 5 Yogyakarta.
Dengan capaian ini, SMPN 5 Yogyakarta semakin menegaskan posisinya sebagai sekolah pengembang talenta riset nasional, yang konsisten melahirkan generasi muda berpikir ilmiah dan berdaya saing global. *Pewarta: Rochmad | Editor: Retnowati
















Leave a Reply