Bantul, metroraya.id – Dalam rangka mensosialisasikan Jurusan Etnomusikologi, Institut Seni Indonesia ISI Yogyakarta mengadakan FESTIKA Festival Musik Etnik Anak yang berlangsung di komplek Fakultas Seni Pertunjukkan FSP ISI Yogyakarta, Jl. Parangtritis, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Sabtu dan Minggu, 4 dan 5 Oktober 2025.
FESTIKA disemarakkan dengan hadirnya Lomba Macapat tingkat Sekolah Dasar di Gedung Kuliah Umum, dan Lomba Menyanyi tingkat Sekolah Dasar di Mini Concert Etnomusikologi FSP ISI Yogyakarta pada Sabtu 4 Oktober 2025.
Sedangkan pada hari Minggu 5 Oktober 2025, Lomba Menggambar dan Lomba Mewarnai tingkat Sekolah Dasar berlangsung di Gedung Etnomusikologi FSP ISI Yogyakarta. Para pemenang dari lomba-lomba tersebut mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan jutaan rupiah.
Ketua Jurusan Etnomusikologi ISI Yogyakarta, Dr. Citra Riandari menyampaikan bahwa tujuan utama diadakannya FESTIKA ini adalah untuk lebih mempopulerkan keberadaan Jurusan Etnomusikologi FSP ISI Yogyakarta.
“Melalui event ini kami ingin lebih memperkenalkan jurusan etnomusikologi. Juga ingin melihat seperti apa ekosistem lomba yang berkaitan dengan musik etnis. Dan sangat mengapresiasi terhadap para peserta, utamanya pada lomba menyanyi lagu etnik yang sangat serius mengikutinya. Mulai dari kostum, tata rias dan lagu yang dibawakannya. Sebagaimana kita tahu menyanyikan lagu etnik itu cukup sulit. Kami sangat terbuka dan berharap menjadi center bagi masyarakat yang ingin belajar tentang musik tradisi,” jelas Dr. Citra Riandari.
Hadir sebagai bintang tamu untuk menghibur para penonton, panitia, peserta lomba dan dewan juri, tampillah siswa-siswi dari SDN Karanganyar Kota Yogyakarta membawakan lagu ‘Gundul-Gundul Pacul’ dengan memainkan alat musik angklung.
Fella Ulya Fahma, S.Pd., Guru SDN Karanganyar Yogyakarta menuturkan bahwa tampilnya SDN Karanganyar di FESTIKA ini menjadi pengalaman yang sangat berharga. Hal ini juga pertama kalinya bagi para siswa berada di atas panggung besar di hadapan penonton banyak menunjukkan kekompakannya memainkan musik angklung.
“Salah satu tujuan kegiatan Ekstrakurikuler Musik Angklung di SDN Karanganyar adalah sebagai terapi musik bagi anak-anak. Notabenenya SDN Karanganyar adalah sekolah inklusi. Dari bermain angklung secara berkelompok, anak-anak dilatih kesabarannya, kekompakannya dalam berkolaborasi, juga dilatih keberaniannya untuk tampil di hadapan publik,” ungkap Bu Fella, panggilan guru SDN Karanganyar yang mengajar di kelas empat.
Jurusan Etnomusikologi FSP ISI Yogyakarta
Jurusan Etnomusikologi adalah bagian dari Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta yang mempelajari bentuk-bentuk seni pertunjukan yang berkaitan dengan penguasaan teknik garapan dan dokumentasi musik-musik etnis.
Jurusan Etnomusikologi FSP ISI Yogyakarta ada sejak berdirinya ISI Yogyakarta, yakni pada tahun 1984, saat itu bernama Prodi Etnomusikologi Jurusan Karawitan. Pada tahun 1990 Prodi Etnomusikologi berubah status menjadi jurusan etnomusikologi sampai sekarang.
Dengan adanya kegiatan FESTIKA ini, diharapkan masyarakat lebih mengenal Jurusan Etnomusikologi ISI Yogyakarta. Profil lulusan dari jurusan ini adalah peneliti musik etnis Nusantara. Meski tidak menutup kemungkinan mereka akan berprofesi sesuai minatnya masing-masing, antara lain sebagai pendidik, seniman, konsultan seni, kurator atau profesional di bidang pariwisata dan industri kreatif. *Pewarta: Rochmad | Editor: Retnowati.
Leave a Reply