Yogyakarta, metroraya.id – Pameran “Two Nations: A Friendship is Born” resmi dibuka di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta. Selasa, 12/8/2025.
Peresmian dilakukan langsung oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier, bertepatan dengan peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia.
Pameran ini menyoroti dukungan kuat Australia terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui dokumentasi sejarah seperti foto, surat, laporan berita, serta kenangan pribadi warga kedua negara yang terlibat pada masa itu.
Tak lama setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Australia tercatat sebagai negara asing pertama yang mengirim misi diplomatik untuk bertemu Presiden Soekarno. Langkah tersebut menjadi pintu awal keterlibatan Australia dalam diplomasi internasional, termasuk saat Indonesia memilih Australia sebagai perwakilan dalam perundingan di PBB yang berujung pada pengakuan kedaulatan.
“Kami sangat berbahagia dapat berdampingan dengan Kedubes Australia di Indonesia untuk sebuah acara pembukaan pameran kemitraan Indonesia-Australia. Jadi pameran ini sangat penting sejak awal sejarahnya Australia telah betul-betul menjadi negara sahabat yang mendukung bangsa Indonesia untuk menuju ke kemerdekaan,” ungkap V. Agus Sulistya, S.Pd., MA. Kepala Museum Beteng Vredeburg.

Para Tamu Undangan Tampak Mengikuti Ceremony Peresmian Pameran Dengan Khidmat. Foto: Dok. metroraya.id
Selain dukungan diplomatik, masyarakat Australia kala itu juga menunjukkan solidaritas melalui aksi nyata. Salah satunya terlihat dalam blokade “Armada Hitam”, ketika para pekerja pelabuhan Australia menolak memuat kapal-kapal Belanda. Banyak warga Australia juga secara sukarela membantu perjuangan rakyat Indonesia di berbagai bidang.
“Sejak awal, hubungan kita adalah kemitraan dengan tujuan bersama. Sebuah ikatan antara masyarakat kita, sekaligus ikatan antara kedua bangsa kita. Pameran ini menceritakan kisah solidaritas, diplomasi, dan persahabatan erat yang terus berlanjut hingga kini,” ujar Rod Brazier dalam sambutannya.
Pameran ini juga menampilkan kisah tokoh-tokoh penting dalam sejarah hubungan kedua negara. Di antaranya Molly Bondan, penulis asal Australia yang pindah ke Yogyakarta pada 1947 dan mendedikasikan hidupnya untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ada pula Tom Critchley, diplomat Australia yang memainkan peran strategis dalam membangun hubungan diplomatik dan memperjuangkan keadilan serta kesetaraan dalam proses penyerahan kedaulatan Indonesia.
“Kami dari Pemerintah dan Kedubes Australia sangat bangga, karena hari ini dilunburkan sebuah pameran yang sangat penting, namanya Two Nations: A Friendship Is Born. Mudah-mudahan para tamu lebih mengerti mengenai Sejarah yang sangat panjang dan erat diantara Indonesia dengan Australia, pada zaman perjuangan kemerdekaan, Australia sangat mendukung,” ungkap Rod Bazier kepada awak media.

Tampak Kedubes Australia Bersama Kepala Museum Beteng Vredeburg Dan Para Undangan Mengamati Foto Dan Ulasan Sejarah Dukungan Australia Terhadap Kemerdekaan RI. Foto: Dok.metroraya.id
Melalui koleksi yang dikurasi secara khusus, pengunjung dapat melihat potret nyata bagaimana diplomasi dan solidaritas lintas negara berperan penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Sejumlah arsip foto langka, dokumen diplomatik, serta kisah pribadi menjadi pengingat bahwa kemerdekaan tidak hanya diperjuangkan di medan pertempuran, tetapi juga di meja perundingan dan lewat aksi solidaritas masyarakat sipil.
Pameran “Two Nations: A Friendship is Born” akan berlangsung hingga 10 September 2025. Museum Benteng Vredeburg mengundang masyarakat untuk hadir dan mempelajari sejarah persahabatan Indonesia–Australia yang telah terjalin lebih dari tujuh dekade.
“Harapan saya lebih banyak warga Indonesia mengerti tentang sejarah ini,” pungkas Rod Brazier.
*Pewarta :Rochmad/ Editor : Retnowati
Leave a Reply