Diskusi Anies Baswedan Bersama Mahasiswa, Ajak Kerja Nyata Berintelektual Dan Berpihak Pada Rakyat

Sleman, metroraya.id – Suasana hangat penuh antusiasme mengisi penuh sebuah forum diskusi yang mempertemukan mahasiswa UGM dengan tokoh nasional, Anies Rasyid Baswedan. Dalam kunjungannya ke Yogyakarta, Anies menyempatkan diri hadir dalam sebuah diskusi terbuka bertajuk Mengawal Janji Kemerdekaan – Peran Generasi Muda Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045. Senin, 14/7/25.

Acara tersebut diadakan oleh HMI FEB UGM dan menjadi ruang refleksi sekaligus ajakan untuk melihat kembali makna kemerdekaan di masa kini serta tantangan generasi muda dalam mengawal visi besar Indonesia ke depan. Diskusi ini juga menjadi aksi nyata bagi kader muda HMI dan seluruh mahasiswa untuk terus menghidupkan semangat kemerdekaan dalam kerja nyata, intelektual, dan keberpihakan terhadap rakyat.

Dalam diskusi tersebut Anis juga menjelaskan mengenai transformasi di dalam organisasi dimana dinamika di dalam HMI juga mengalami pengembangan tantangan dalam mengembangkan kualitas kader dalam kepemimpinan yang berdampak. Ia juga menerangkan mengenai transformasi generasi muda melalui pendidikan dengan contoh kegiatan PTM (Pengerahan Tenaga Mahasiswa) yang kini beralih nama menjadi KKN (Kuliah Kerja Nyata). Program PTM yang didirikan oleh Prof. Koesnadi Hardjasoemantri menjadi langkah konkret dalam program transformasi pendidikan kala itu. Fakta lain, ternyata Prof. Koesnadi ini adalah sosok yang dikagumi oleh Anies.

Anis juga menceritakan kisah kedekatan beliau dengan Prof. Koesnadi ini sejak masa SMA dan hingga menjadi mahasiswa. Pengalaman unik Anies kala itu adalah saat mendapat penghargaan dari rektor yang kala itu sudah ia kenal sejak lama yaitu Prof. Koesnadi.

Kegiatan diskusi bersama Anies ini diadakan oleh HMI FEB UGM karena Anies yang merupakan alumni HMI FEB sedang berkunjung ke Jogja dan menyempatkan mampir ke Sekretariat. Ketua panitia, Nadila Nur Azizah menuturkan meski terkesan mendada, acara tersebut disiapkan secara maksimal. “Mas Anies awalnya ke Jogja dan mampir sekalian ke komisariat, makanya sekalian kita adain diskusi,” ujar Nadila ketika diwawancara.

Satu seorang panitia acara yang bernama Haris mengatakan bahwa baginya Anies Baswedan adalah sosok yang inspiratif dan berwibawa. “Sebagai sesama kader HMI dan Mahasiswa UGM, saya melihat beliau sebagai figur yang memahami betul problematika bangsa, baik secara struktural maupun kultural. Beliau juga dikenal sebagai tokoh yang memiliki empati tinggi terhadap masyarakat. Hal ini mengartikan bahwa beliau adalah benar-benar seorang “pemimpin”, yakni seorang pendengar yang baik, penyampai kebijakan yang baik dan seorang penggerak perubahan,” terangnya.

Kepada para mahasiswa yang hendak KKN, Anies Baswedan pun juga menyampaikan pesan-pesannya. “KKN itu memberikan kesempatan besar untuk membuat solusi atas masalah yang ada di masyarakat. Jadi kita belajar SD, SMP, SMA, kuliah, lalu ketika berada di tempat KKN semua yang dipelajari dan diterapkan tapi digunakan untuk menyelesaikan masalah jadi bukan hanya menerapkan ilmu saja. Kalau hanya sekedar menerapkan ilmu itu mudah, tapi kalau menyelesaikan masalah di masyarakat dengan ilmu yang kita miliki, di situ ada seninya, di situ ada kepemimpinannya, nah KKN itu memberikan kesempatan itu pada persentase yang kecil, kenapa kecil karena durasinya itu pendek, hanya dua bulan misalnya, tapi kesempatan itu mahal. Kedua berinteraksi langsung di tengah masyarakat di tempat-tempat yang secara sosial-ekonomi berbeda dengan latar belakang mahasiswanya, ini kesempatan pengayaan pengalaman yang luar biasa dan ini adalah bangsa kita sendiri yang harapannya dengan pengalaman KKN itu sarjana lulus dengan kekayaan pengalaman yang besar,” pesan Anies. *Penulis/Editor: Saifa Anis/Retnowati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *