Sleman, metroraya.id – Sejumlah 33 mahasiswa dari berbagai program studi Universitas Atma Jaya Yogyakarta UAJY di bawah koordinasi Fakultas Teknobiologi FTB diterjunkan untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata KKN Tematik ke Dusun Turgo, Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Sleman. Senin 7/7/2025.
Program KKN tematik tahun ini merupakan kelanjutan dari program tahun sebelumnya dengan fokus utama pada pengembangan ekowisata.
Dengan mengangkat tema “Pengembangan Ekowisata Daerah Turgo Melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata,” kegiatan ini mempunyai tujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal melalui potensi wisata alam dan pengembangan ekonomi desa. Pilihan lokasi KKN tematik di Kelurahan Purwobinangun dan Taman Nasional Gunung Merapi TNGM, dengan pertimbangan bahwa daerah Turgo menjadi salah satu penyangga kawasan Taman Nasional.
Dra. L. Indah Murwani Y., M.Si selaku Ketua Program Studi Biologi menuturkan meskipun format dan tema menyerupai KKN tematik tahun sebelumnya, namun masih terdapat potensi yang perlu dikembangkan guna mempersiapkan daerah Turgo menjadi desa wisata seutuhnya.
“Memang yang tahun lalu itu memang tadi ya lebih kegiatan ekowisata. Tapi ada beberapa yang masih perlu dikembangkan lagi. Jadi ada, tahun lalu kami juga memberikan sumbangan peralatan yang ada di sana. Itu perlu diterapkan kembali untuk tahun ini, biar nanti ketika kita mempromosikan menjadi desa wisata, itu sudah lebih siap lagi,” ujar Indah.
Hal yang menjadi perhatian KKN tematik saat ini, pada peninjauan kembali efektivitas pengelolaan website yang akan menjadi sarana promosi Desa Wisata Turgo, karena target KKN tematik tahun ini adalah Paket Wisata Turgo.
“Targetnya ya, kalau bisa kita sudah punya paket-paket wisata yang ditawarkan, dan mengembangkan produk-produk lokal,” ujar Indah dengan penuh harap.
Aspek inovatif KKN Tematik tahun ini adalah pembuatan desain tata ruang untuk kegiatan ekowisata di Turgo dengan melibatkan tiga mahasiswa arsitektur. Dengan adanya hal tersebut, diharapkan dapat menunjang Turgo menjadi desa wisata yang unik dan tidak terlupakan.
Indah menjelaskan bahwa diharapkan ketika Desa Turgo sudah menjadi desa wisata, ada oleh-oleh yang dapat dibawa pulang sebagai khas Turgo. Oleh sebab itu KKN tematik ini juga memberikan perhatian pada pengembangan produk-produk lokal khas Desa Turgo. Rls./Rochmad.














Leave a Reply