Yogyakarta, metroraya.id – Sejumlah 5.000 porsi gudeg disajikan dan dimakan bersama-sama telah memecahkan rekor MURI. Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo didampingi oleh Dewan Pertimbangan Tourism Board GKR Bendara dan Perwakilan dari Asosiasi Pengusaha Gudeg DIY, menerima secara simbolik Piagam Pemecahan Rekor MURI ‘Sajian Gudeg Terbanyak’ dari MURI, di Alun-Alun Kidul Jeron Beteng Kota Yogyakarta. Sabtu pagi, 5 Juli 2025.
Pemecahan rekor serupa juga telah digelar dengan penyajian gudeg sebanyak 4.000 porsi pada tahun 2017. Ibu Yuli, salah seorang anggota Asosiasi Pengusaha Gudeg DIY, kepada metroraya.id menceritakan terdapat 20 tenda yang disediakan dan setiap tenda menampung 250 porsi gudeg. Karena sudah terbiasa memasak gudeg, menurutnya seluruh pengusaha gudeg yang terlibat tidak mendapat kesulitan yang berarti dalam menyiapkannya.

Tim Verifikasi MURI Saat Melakukan Penjurian Di Salah Satu Tenda Penyajian Gudeg. Foto: metroraya.id
“Dulu tahun 2017 sudah pernah ada, rekornya 4.000 porsi, sekarang naik 5.000 porsi. Saya merasa bangga, dan semoga dengan acara ini gudeg semakin go internasional, semakin terkenal,” ungkap Ibu Yuli yang juga pemilik usaha Gudeg Bu Joyo di Jalan Magelang.
Sementara itu GKR Bendara mengatakan bahwa acara ini mempunyai misi untuk menomorsatukan kembali gudeg di hati para wisatawan sebagai destinasi kuliner tradisional khas Yogyakarta.
Bersamaan dengan acara tersebut juga diluncurkan secara resmi inovasi baru masakan gudeg dengan bahan jantung pisang, hasil karya mahasiswa Program Studi Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM. Sebagai pelengkap dari gudeg varian baru ini adalah ikan tuna pengganti ayam, serta umbi porang sebagai ganti dari krecek. Wali Kota Yogyakarta Hasto wardoyo mendapat kehormatan menamai inovasi varian gudeg berbahan jantung pisang ini dengan nama Gudeg Koroner.
Pemecahan rekor MURI Sajian Gudeg Terbanyak ini menjadi bagian dari kegiatan Festival Kuliner Gula Kelapa yang sudah dimulai sejak Jumat, 4 Juli 2025. Diadakan festival ini bertujuan untuk mengangkat potensi kuliner lokal gula kelapa khususnya makanan tradisional seperti gudeg dan memperkuat posisi Yogyakarta sebagai destinasi kuliner unggulan. *Penulis/Editor : Retnowati.
Leave a Reply