Bantul, metroraya.id – Rangkaian kegiatan dalam perayaan Dies Natalis ke-41 Institut Seni Indonesia Yogyakarta masih berlangsung. Dengan menggandeng pedagang-pedagang kecil yang kesemuanya merupakan pelaku Usaha Kecil Menengah UKM-UMKM, Civitas Akademika ISI Yogyakarta melangsungkan Gelar Jalan Sehat di area Komplek Kampus ISI Yogyakarta, Jl. Parangtritis, Sewon, Bantul. Kamis pagi, 3/7/25.
Ketua Umum Panitia Dies Natalis ISI Yogyakarta ke-41 kepada media mengatakan bahwasanya dalam perayaan Dies Natalis ke-41 ini, ISI Yogyakarta mengadakan acara-acara yang berhubungan dengan civitas akademika ISI Yogyakarta terutama dengan bidang penciptaan, pengkajian dan bidang seminar.
“Yang terutama adalah di sini kita sesuai dengan tema yaitu Art & Diplomacy: Perkuat Jejaring Seni Untuk Mewujudkan ISI Yogyakarta Sebagai World Class University. Kegiatan-kegiatan yang kita lakukan adalah pelaporan hasil pembelajaran, seperti pameran seni rupa, pertunjukan musik, ada juga pertunjukkan seni daerah, pertunjukkan seni tradisional yang membawa semua elemen seni yang ada di Yogyakarta maupun lintas negara,” terang Dr. Arif Sumarsono, S.Sn., M.Sn.
Rangkaian kegiatan perayaan Dies Natalis ke-41 ISI Yogyakarta telah dimulai sejak tanggal 20 Mei 2025, dengan Pameran Seni Rupa dan Desain yang berlangsung hingga tanggal 8 Juli 2025.
“Dalam Dies Natalis ke-41 ini diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari pameran di bidang seni rupa, pameran seni media rekam dan berbagai pertunjukkan. Beberapa event sudah dilalui, dimulai dari Sidang Senat Terbuka. Untuk saat ini yang masih berlangsung, pagi ini adalah jalan sehat. Dan kami juga masih ada pameran Jogja International Creative Arts Festival dari 21 Juni – 21 Juli 2025.” jelas Heri Habiburrahman Hakim, SIP., MIP., Humas ISI Yogyakarta.

Kemeriahan Jalan Sehat Civitas Akademika ISI Yogyakarta Dalam Perayaan Dies Natalis Ke-41, Kamis 3 Juli 2025. Foto: Dok. metroraya.id
Sejalan dengan tema yang digunakan dalam Dies Natalis ISI Yogyakarta tahun ini, diharapkan ISI Yogyakarta segera mencapai level sebagai universitas seni kelas dunia.
“Kami berharap bisa membangun jaringan seni di level global, sehingga bisa mempercepat visi menjadi World Class University di bidang seni,” harap Heri Habiburrahman Hakim, SIP., MIP.
Tema Dies Natalis ke-41 ISI Yogyakarta dapat dipahami bahwa esensi diplomasi budaya sering berdekatan dengan unsur budaya seni dan nilai-nilai tradisi untuk membangun hubungan internasional yang saling menguntungkan. Dalam konteks tertentu, diplomasi seni budaya dapat memiliki peran yang sangat penting dalam rangka jejaring seni dan mewujudkan universitas berkelas dunia.
Oleh karenanya, ISI Yogyakarta akan menggelar Seminar Nasional pada tanggal 8 Juli 2025 di Concert Hall ISI Yogyakarta, mulai pukul 08.00 – 13.00 WIB.
Dalam seminar ini akan menghadirkan Wamendiktisaintek RI Prof. Stella Christie, Ph.D. dan Wamenlu RI H.E. Arif Havas Oegroseno, S.H., LL.M. sebagai Keynote Speaker. Sebagai pembicara adalah Kolektor Seni Asia-Pasifik & Co-Founder Museum Pasifika Bali Phillip Augier dengan materi Menjaring Pengalaman & Membina Kerja Budaya-Seni Antar Negara, Peneliti Seni & Founder A Collaborative Research Platform on Choreography Helly Minarti, Ph.D. dengan materi Sejarah dan Efek Penyebarluasan Budaya-Seni Indonesia, dan Peneliti & Staf Pengajar Pascasarjana ISI Yogyakarta Kurniawan “Inong” Saputro, Ph.D. dengan materi Problematika Perguruan Tinggi Seni dalam Konteks Diplomasi Budaya.
Dalam kesempatan tersebut Wamendiktisaintek RI juga akan meresmikan mobil listrik yang merupakan hasil kerjasama ISI Yogyakarta dengan Negara Taiwan. *Penulis/Editor: Rochmad/Retnowati.
Leave a Reply