Tim Garuda 9 Plus Sampaikan Urgensi Penetapan Hari Kebudayaan Nasional Dalam FGD Dinas Kebudayaan DIY

Yogyakarta, metroraya.id – Hari Kebudayaan Nasional yang diusulkan oleh Tim Garuda Sembilan Plus mempunyai urgensi yang penting untuk dipertimbangkan. Dr. Achmad Charris Zubair, Ketua Tim Garuda Sembilan Plus menyampaikan kurang lebih terdapat sembilan poin urgensi penetapan Hari Kebudayaan Nasional, sebagai materi utama dalam Forum Group Discussion, yang difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, di Ruang Drupadi, Lantai 2 Hotel Alana, Jl. Mayjend Sutoyo No. 52, Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Kamis siang, 26/6/25.

Sembilan poin urgensi penetapan Hari Kebudayaan Nasional tersebut adalah:

  • Membangkitkan kesadaran berbangsa bernegara berdasarkan kemajemukan keanekaragaman kebhinekaan budaya
  • Memperkuat wawasan kebangsaan jati diri dan identitas bangsa dan negara, percaya diri dan kebanggaan sebagai bangsa
  • Nilai budaya, pandangan hidup, sistem normatif, karakter serta sikap perilaku dan karya budaya yang terbukti sejak lama menghasilkan peradaban nusantara yang tinggi harus menjadi dasar dinamika bangsa dan negara
  • Diplomasi budaya untuk meneguhkan bangsa dan negara Indonesia yang merupakan superpower kebudayaan
  • Kebudayaan sebagai sistem kehidupan yang menghidupkan secara sosiokultural masyarakat bangsa negara, sekaligus menghidupi secara sosial ekonomi, yang tujuannya adalah kesejahteraan masyarakat bangsa dan negara
  • Wawasan Kebangsaan sadar akan kebhinekaan
  • Meneguhkan jati diri bangsa menumbuhkan percaya diri sebagai bangsa
  • Diplomasi budaya dan dinamika bangsa berakar pada kebudayaan sendiri
  • Kebudayan yang “menghidupkan” dan “menghidupi” masyarakat bangsa dan negara

Dihadiri dua puluh sembilan undangan yang terdiri dari unsur stakeholder pemerintah daerah, pemerhati kebudayaan, akademisi, dan perwakilan Dewan Kebudayaan se-DIY, forum ini berjalan dinamis dan menghasilkan sejumlah rumusan serta rekomendasi penting untuk mendukung penguatan substansi usulan Hari Kebudayaan Nasional.

Suasana Diskusi Para Peserta FGD Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Pengusulan Hari Kebudayaan Nasional. Foto: Dok. metroraya.id

Hal ini sejalan dengan agenda utama FGD Dinas Kebudayaan yang telah direncanakan, yaitu pembahasan ekonomi pusaka dan pengusulan Hari Kebudayaan Nasional.

Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., MA., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan fasilitas yang diberikan oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY sebagai ruang diskusi strategis antar Dewan Kebudayaan tingkat DIY, kota, dan kabupaten untuk menjaring tanggapan, respon, serta dukungan terhadap pengusulan Hari Kebudayaan Nasional.

“Melalui forum ini, kami berharap berbagai masukan dan tanggapan dari para pemangku kepentingan kebudayaan dapat memperkaya sekaligus menguatkan substansi pengusulan. Secara umum, urgensi penetapan Hari Kebudayaan Nasional telah mendapatkan respon yang positif, dan selanjutnya akan kami teruskan pada lingkup yang lebih luas,” harap Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., MA.

Kegiatan ini menjadi bagian dari proses diseminasi substansi usulan penetapan Hari Kebudayaan Nasional, yang digagas untuk ditetapkan setiap tanggal 17 Oktober, sebagai momen reflektif dan strategis dalam pembangunan kebudayaan nasional. *Penulis/Editor: Rochmad/Retnowati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *