Yogyakarta, metroraya.id – Mahasiswa International Communication Program ICP Universitas Atma Jaya Yogyakarta UAJY berkolaborasi dengan Dje Djak Rasa menggelar Telusur Rasa Gastronomy Walking Tour English Version Batch 56 Special Edition pada Minggu, 22/06/25. Kegiatan ini merupakan bagian dari luaran mata kuliah Strategic Campaign dan berlangsung di kawasan Heritage Kotagede, Kota Yogyakarta.
Dalam kegiatan ini, peserta diajak menyusuri jalanan Kotagede sambil mengenal lebih dalam budaya lokal melalui jajanan pasar tradisional khas daerah tersebut. Pemanduan tur dilakukan sepenuhnya dalam bahasa Inggris, menjadikannya berbeda dari edisi sebelumnya.
Dje Djak Rasa merupakan badan usaha yang berfokus pada mengenalkan dan melestarikan wisata gastronomi Indonesia. Telusur Rasa menjadi salah satu program Dje Djak Rasa dengan tujuan utamanya untuk mendekatkan cerita-cerita budaya tentang makanan Indonesia kepada khalayak luas.
Anissa Rizki Astanti selaku Creative Director Dje Djak Rasa mengungkapkan keresahan akan hilangnya cerita-cerita budaya tentang makanan. “Makanan ini sepuluh tahun kedepan akan tetap ada, namun ceritanya mungkin akan hilang oleh waktu,”ujar Tanti.

Mahasiswa ICP UAJY Mengenalkan Kuliner Tradisional Kepada Mahasiswa Asing Di Pasar Tradisional Kotagede, Yogyakarta. Foto: Humas UAJY For metroraya.id
Berbeda dari batch sebelumnya, acara dibawakan dalam Bahasa Inggris dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang baik dari lokal maupun internasional. Mahasiswa ICP UAJY berhasil menggaet mahasiswa asing dari berbagai negara seperti Jepang, Zimbabwe, dan Pakistan untuk turut memeriahkan acara. “Posisi kami dalam kolaborasi ini sebagai creative agency dengan memberikan ide konten untuk engage mahasiswa asing terlibat dalam kegiatan ini,”ungkap Deo Rabbani sebagai Managing Director Vidizon Agency.
Tur dimulai dengan mengunjungi tempat-tempat produksi jajanan pasar diantaranya seperti ukel, banjar, jamu, dan roti kembang waru. Selama kegiatan, peserta juga diberikan misi untuk membeli makanan tradisional di Pasar Legi Kotagede hanya dengan menyebutkan ciri-ciri dari makanan tersebut.
Ruru, salah satu peserta asal Zimbabwe, membagikan pengalaman menariknya selama mengikuti kegiatan ini. Ia mengaku banyak hal menarik yang ditemui mulai dari makanannya dan juga orang-orang Jogja yang ramah sehingga ia mendapatkan banyak teman.
“Harapan kedepannya, semakin banyak turis yang tertarik dengan cerita-cerita budaya yang ada dalam kuliner Indonesia khususnya melalui program-program Dje Djak Rasa yang belum tersorot dalam kancah internasional,”tutup Deo. *Rls/Rochmad
Leave a Reply