UII Integrasikan Industri Halal Dan Berkelanjutan: Solusi Transformatif Masa Depan Ekonomi Indonesia

Sleman, metroraya.id – Berdasarkan data State of the Global Islamic Economy Report 2024, potensi pasar industri halal global diproyeksikan mencapai USD 7.7 triliun pada 2025. Namun, Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar masih menghadapi tantangan krusial antara lain: pertama rendahnya komersialisasi inovasi yakni hanya 12% riset perguruan tinggi terdiversifikasi ke industri, kedua kesenjangan regulasi antara kebijakan halal, standar keberlanjutan, dan insentif pendanaan dan ketiga minimnya kolaborasi pentahelix yaitu antara pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas dan media dalam membangun ekosistem terpadu.

Oleh karenanya untuk menjawab tantangan hilirisasi inovasi sekaligus mempercepat terwujudnya ekonomi Indonesia yang berdaya saing global, berbasis prinsip halal, keberdayaan lokal dan keberlanjutan lingkungan, Universitas Islam Indonesia UII melalui kolaborasi dan kerjasama antara Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII DPPK/ST UII, Pusat Ekosistem Inovasi & Akselerasi Bisnis ANGEL UII, Lembaga Pemeriksa Halal LPH UII, Lembaga Pendampingan Proses Produk Halal LP3H UII, menyelenggarakan Innovation Festival 2025 dengan tema Halal & Sustainable: The Future of Industry di Growth Hub lantai 2 UII, Kamis pagi, 19/6/25.

Melalui Innovation Festival 2025 ini, diharapkan UII yang juga merupakan Green Innovation & Entrepreneurship Hub terkemuka di ASEAN, dapat memfasilitasi pertemuan pemangku kepentingan kunci untuk merancang solusi terintegrasi.

Kegiatan yang berfokus pada implementasi serta kolaborasi tersebut menghadirkan Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Drs. Susmiarto, MM. dalam sesi Opening Speech. Ia menyampaikan materi sambutan tentang Halal, Berdaya dan Berkelanjutan: Pilar Transformasi Ekonomi Sleman.

Kemudian, materi Peran Kunci Perguruan Tinggi Membangun Ekosistem Hilirisasi dipaparkan oleh Dirjen Risbang Kemendiktisaintek RI Dr. M. Fauzan Adziman, S.T., yang mana Ia bertindak sebagai Keynote Speech. Penjelasannya menyasar pada peta jalan pendanaan riset terpadu dan skema matching fund Kedaireka 2025.

Sebagai inti dari kegiatan adalah sesi Innovation Talk yang membahas dan mengupas tuntas tentang Solusi Halal, Teknologi dan Pendanaan. Empat pembicara kunci memberikan pemaparan yang gamblang mengenai ketiga hal tersebut. Nurhanudin, S.T., M.Kom. Plt. Kepala Pusat Data BPJPH RI menguraikan tentang Sinergi Regulasi dan Inovasi dalam Mendorong Industri Halal berkelanjutan, kemudian dilanjutkan dengan materi Smart Halal Ecosystem: Solusi Inovatif untuk Konsumen Muslim Global oleh Lukas Dedy Setiyawan, S.T., M.BA. Founder PT. Ruang Halal Indonesia.

Dirjen Risbang Kemendiktisaintek RI Berkeliling Exhibition Hasil Riset Dari Inventor UII Yang Siap Dihilirisasi. Foto: Dok. Humas UII for metroraya.id

Materi Kolaborasi Inovasi Farmasetika Menuju Komersialsasi Invensi oleh Dr. apt. Lutfi Chabib, M.Sc, Tim Inisiator Teaching Factory Kesehatan UII, tidak kalah menarik dan semakin menambah pemahaman. Terakhir, disempurnakan oleh Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., M.T. sebagai Founder Bambooland Indonesia yang menyampaikan materi tentang Grant Opportunities in Sustainable Innovation.

Sebagai upaya untuk Akselerasi Hilirisasi Riset & Inovasi Halal, dalam rangkaian kegiatannya turut diresmikan dua Lembaga strategis UII yakni Lembaga Pemeriksa Halal LPH UII dan Lembaga Pendampingan Proses Produk Halal LP3H UII. Yang masing-masing berperan sebagai pusat pemeriksaan dan pengujian terhadap produk yang diajukan untuk sertifikasi halal, dan pusat pendampingan bagi pelaku usaha UMKM untuk memahami dan memenuhi persyaratan sertifikasi halal, serta memastikan produk mereka sesuai dengan standar halal.

Sejumlah 150 akademisi, peneliti, pelaku bisnis, perwakilan pemerintah, mahasiswa, dan anggota komunitas lokal yang tertarik pada inovasi dan keberlanjutan dihadirkan dalam seluruh rangkaian kegiatan tersebut. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan masif bagi pengembangan inovasi dan kewirausahaan halal nasional, serta kebermanfaatan yang lebih luas lagi berupa peningkatan kesejahteraan dan perekonomian Indonesia. *Rls./Rochmad

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *