Sleman, metroraya.id – Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta kembali menorehkan prestasi membanggakan melalui, Esta Tiariza Widi, mahasiswi Program Studi Sosiologi angkatan 2021 yang berhasil meraih Juara 1 dalam ajang Lomba Cover Bahasa Isyarat yang diselenggarakan oleh Pusat Layanan Difabel PLD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam rangka peringatan Dies Natalis ke 57
Lomba ini mengusung konsep unik, yakni menyanyikan lagu dengan menggunakan bahasa isyarat BISINDO dan dikemas dalam bentuk video kreatif.
Berbeda dari kompetisi pada umumnya, perlombaan ini diadakan secara online. Para peserta diminta mengirimkan video cover lagu berbahasa isyarat yang kemudian diunggah oleh pihak penyelenggara ke platform media sosial untuk dinilai oleh dewan juri. Total terdapat 25 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, diantaranya berasal dari Jakarta, Solo, dan Malang.
Esta mengaku mempersiapkan diri dalam waktu yang sangat singkat. Hanya dalam dua hari, ia berlatih menghafal lagu dan menerjemahkannya ke dalam bahasa isyarat BISINDO, yang menurutnya cukup menantang karena memiliki struktur kosa kata yang tidak biasa serta membutuhkan ketepatan tempo dalam pergantian lirik. Selain itu, penghayatan ekspresi emosional menjadi kunci penting dalam menyampaikan makna lagu melalui gerakan tangan.
“Saya dibantu oleh teman untuk merekam menggunakan kamera handphone, selebihnya saya lakukan sendiri, termasuk proses editing videonya,” kata Esta. Ia menambahkan bahwa tantangan utama yang dihadapi adalah dalam menyelaraskan tempo lagu dengan gerakan isyarat dan ekspresi yang sesuai.
Penyerahan penghargaan bagi pemenang berlangsung di Taman Budaya Yogyakarta pada tanggal 28 Mei 2025. Esta mengungkapkan rasa syukur dan keterkejutannya saat mendengar pengumuman bahwa dirinya berhasil menjadi Juara 1.
“Saya kira hanya masuk nominasi atau paling tinggi juara 2, karena saya lihat video peserta lain yang juga bagus-bagus. Tapi ternyata saya yang menjadi juara 1. Puji Tuhan,” ucapnya penuh haru.
Kemenangan ini menjadi motivasi besar bagi Esta untuk terus mengembangkan potensi diri, tidak hanya dalam bidang bahasa isyarat, tetapi juga dalam berbagai bentuk kompetisi lainnya. Ia pun membagikan semangatnya untuk seluruh mahasiswa UAJY.
“Jangan takut mencoba lomba meskipun belum berpengalaman atau merasa tidak punya bakat. Saya juga awalnya tidak punya kemampuan dalam bahasa isyarat, tapi saya berani mencoba, dan ternyata bisa meraih juara. Berani mencoba adalah langkah pertama untuk sukses,” pungkas Esta.
Prestasi Esta menjadi bukti nyata bahwa dengan kemauan, keberanian, dan ketekunan, mahasiswa dapat berprestasi dan membawa nama baik almamater. *Rls/Rochmad.
Leave a Reply