Gunungkidul, metroraya.id – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat PKM Pendidikan Geografi FISIP Universitas Negeri Yogyakarta UNY menggelar pelatihan dan pendampingan pembuatan perangkat Pengairan otomatis kepada warga Dusun Jragum, Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu, Gunungkidul.
Kegiatan ini ditujukan untuk mengatasi persoalan kronis kekeringan lahan pertanian yang menjadi andalan ekonomi masyarakat setempat.
Pelatihan yang dilaksanakan di Pendopo Padukuhan Jragum pada 4 Juni 2025 ini menyasar warga muda dan pengelola SPAMDUS yang memiliki ketertarikan teknis di bidang elektronika. Pada kesempatan ini, warga masyarakat diajak memahami cara kerja alat pengairan otomatis berbasis sensor kelembaban tanah dan mikrokontroler.
Prof. Suhadi Purwantoro, Guru Besar UNY, menjelaskan, teknologi ini sangat sesuai diterapkan di lahan karst seperti Jragum.
“Lahan karst memiliki karakteristik porositas tinggi, sehingga air cepat meresap ke dalam tanah. Dengan perangkat otomatis ini, air disalurkan hanya saat diperlukan tanaman, sesuai tingkat kelembaban tanah yang dipantau sensor,” jelasnya.
Menurut Prof. Suhadi, pendekatan ini dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air, menghemat tenaga petani, dan menjaga produktivitas pertanian meski di musim kemarau. Ia juga mendorong adanya replikasi teknologi ke dusun-dusun lain di wilayah Gunungkidul.
Tim PKM UNY yang diketuai Dr. Eko Budiyanto membawa teknologi irigasi tetes otomatis hasil paten UNY yang telah disesuaikan dengan kondisi lahan lokal. Yang menarik, salam pelatihan, peserta belajar merakit perangkat yang terdiri dari sensor kelembaban, mikrokontroler, sistem kontrol arus air, dan jaringan pipa.
“Perangkat ini akan dipasang langsung di lahan pertanian warga, dan diharapkan menjadi model pemanfaatan teknologi tepat guna yang bisa dikelola secara mandiri oleh masyarakat,” ujar Dr. Eko.
Kegiatan ini juga dilengkapi evaluasi pre-test dan post-test serta pendampingan berkelanjutan agar peserta tidak hanya mampu mengoperasikan, tapi juga mengembangkan perangkatnya di masa depan. Melalui kegiatan PKM ini, UNY tidak hanya mentransfer teknologi, tetapi juga membangun kemandirian masyarakat Jragum dalam pengelolaan sumber daya air untuk pertanian.
Kepala Dusun Jragum, Ny. Hartini, mengapresiasi penuh pelaksanaan kegiatan ini. Ia menyebutkan bahwa pelatihan dan bantuan alat dari Tim PKM UNY sangat berarti bagi warganya.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan alat dan kegiatan pelatihan dari tim PKM UNY. Bantuan ini sangat berarti dan menjadi solusi bagi warga, karena mayoritas masyarakat kami berprofesi sebagai petani,” ujarnya.
Ny. Hartini juga menambahkan bahwa selama ini masalah air dan irigasi merupakan persoalan pokok di Dusun Jragum. Irigasi lahan hanya mengandalkan air hujan, sehingga saat musim kemarau tiba, banyak lahan menjadi kering dan tidak produktif. “Harapan kami, ada tindak lanjut dari pelatihan yang digelar hari ini agar manfaatnya terus berlanjut dan berkembang,” imbuhnya.
Rahmat Maulana, yang hadir mewakili Kepala Desa Ngeposari, menyebut pelatihan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dan mendukung keberlangsungan sektor pertanian.
“Pelatihan ini sangat menambah wawasan masyarakat terkait teknis pemakaian air persawahan yang selama ini sebagian besar masih sawah tadah hujan. Biasanya kalau musim kemarau, sawah hanya ditanami ketela,” ujarnya.
“Dengan adanya alat ini, kami berharap bisa meningkatkan produksi padi di lahan sawah warga” pungkas Rahmat. Penulis/Editor: Sulis/Retnowati.
Leave a Reply