Yogyakarta, metroraya.id– Pengusulan ditetapkannya Hari Kebudayaan Nasional oleh Tim Garuda 9 Plus sejak akhir tahun 2024 lalu melalui sesi diskusi-diskusi yang panjang. Kini memasuki Forum Group Discussion ke-2 yang digelar di Gedung Dewan Perwakilan Daerah DPD Republik Indonesia Jl. Kusumanegara, No 133, Muja Muju, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Rabu, 4/6/25.
Ketua Tim Garuda 9 Plus, Achmad Charris Zubair dalam kesempatannya mengatakan bahwa pertemuan FGD pengusulan Hari Kebudayaan Nasional tersebut sudah dirancang sejak bulan November 2024. Setelah melalui dua kali pertemuan dengan Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon, usulan yang datang dari Tim Garuda 9 Plus mendapatkan respon positif terkait pengusulan Hari Kebudayaan Nasional.
Tim Garuda 9 Plus bersama DPD RI DIY, serta unsur akademisi, pariwisata dan komunitas seniman dan budayawan se-Indonesia hari ini berkumpul di Aula Gedung DPD RI Lt 1 dalam rangka berdiskusi, menggodhog dan mematangkan usulan ditetapkannya Hari Kebudayaan Nasional secara zoom meeting dengan Kementrian Kebudayaan. Di sela-sela kegiatan, anggota DPD RI Syauqi Suratno yang turut menghadiri, kepada media mengungkapkan bahwa dirinya sangat mendukung saat Tim Garuda 9 Plus dan komunitas budayawan menemuinya beberapa waktu lalu berinisiatif dalam pengusulan ditetapkannya Hari Kebudayaan Nasional,
“Kami memaknai sebagai bagian dari upaya melestarikan nilai-nilai luhur budaya kita, sehingga nantinya kita punya pengingat setiap tahun tentunya nilai-nilai budaya kita pegang sebagai bagian dari dasar kita mengambil sikap dan keputusan di setiap langkah. Jadi bila ditarik lebih dalam lagi, budaya dan maknanya kepegang, kita jadi mengerti saat itu seperti apa kita yakin sejarah baiknya akan berulang,” ungkap Angota Komite III DPD RI tersebut antusias.
Di tempat yang sama salah satu anggota Tim Garuda 9 Plus, Arya Aryanto mengatakan bahwa keterlibatannya di dalam misi pengusulan Hari Kebudayaan Nasional ini adalah bagian dari perhatiannya sebagai pelaku usaha di bidang pariwisata terhadap kebudayaan. Sebagai Owner Bakpia Jogkem, upayanya ini menjadi bagian dari program sosial yang ada di Jogkem Group.
“Tidak semuanya di Jogkem Group harus dalam bentuk bisnis, artinya ada yang di bidang sosial. Dan budaya ini menjadi salah satu perhatian kami. Yang mana sebelumnya kita sudah menyalurkan dana sosial kita dalam kegiatan seperti donor darah rutin. Kami memandang budaya juga perlu untuk kami perhatikan,” jelas Aryanto.
Selaku Tim Garuda 9 Plus sebagai tim pengusul Hari Kebudayaan Nasional, Ia berharap ke depannya bisa turut mengangkat pariwisata.
“Pariwisata adalah inti dari grup kami, sehingga apabila usulan ini terwujud harapannya nantinya secara nasional dari Yogyakarta akan ada yang bisa ditampilkan sesuatu yang berbeda dari daerah lain walaupun mereka juga punya kewajiban masing-masing untuk menampilkan kebudayaannya. Nah, Jogja dengan segala keunikannya sudah menjadi tujuan wisata kedua di Indonesia, dengan adanya Hari Kebudayaan Nasional itu nantinya akan jauh lebih menarik. Jogkem hadir memfasilitasi sejak awal mula masih tim kecil di sekarwangi resto, di bakpia jogkem berkali-kali. Itu yang bisa kami berikan. Kita siapkan fasilitas tempat dan segala kebutuhannya,” pungkas Aryanto. *Penulis/Editor: Rochmad/Retnowati.
Leave a Reply