Wonosobo, metroraya.id – Menjelang hari raya Idul Adha yang jatuh pada hari Sabtu 7 Juni 2025 mengikuti kalender nasional, sebagian masyarakat sudah mulai mempersiapkan segala sesuatunya. Tidak ketinggalan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang jauh-jauh hari sudah mempersiapkan hewan kurban, baik melakukan pembelian pada peternakan ataupun menyalurkan ke daerah yang akan menerima hewan kurbannya.
Salah satunya adalah masjid yang ada di Kabupaten Wonosobo akan menjadi satu dari sekian daerah penerima bantuan sapi kurban dari Presiden Prabowo Subianto pada perayaan Idul Adha tahun 2025. Dilansir dari akun media sosial pesonafmwonosobo membagikan potret hingga keterangan terkait pemberian sapi kurban Presiden Prabowo. Rencananya akan disalurkan ke Masjid Baiturrahman di Dusun Kwarasan, Desa Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Wonosobo.

Sapi Dengan Bobot Sekitar 800kg lebih Tersebut Rencananya Akan Di Salurkan Ke Masjid Baiturrahman, Dusun Kwarasan, Wonosobo. Foto: ig@pesonafmwonosobo/created metroraya.id
Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispaperkan Kabupaten Wonosobo, Heri Prasetya. Ia menjelaskan, sapi tersebut merupakan hasil ternak dari wilayah Kecamatan Kertek dan telah dipastikan dalam kondisi sehat sesuai arahan dari Sekretariat Presiden. “Bobot sapi yang melampaui standar minimum 800 kg menjadi pertimbangan utama dalam pemilihannya,” ujar Heri.
Selain itu Presiden RI ke-8 selain menyalurkan hewan kurban juga membeli sapi pada peternak yang tersebar se-Indonesia, seperti Candimulyo-Magelang, Semanu-Gunungkidul, Klaten, Lamongan, Lumajang dan berbagai daerah di luar pulau Jawa, seperti Bone, Kolaka Utara dan yang terakhir adalah Bangka Belitung.
Seperti yang diungkapkan Muhammad Fahmi Albab, peternak sekaligus pedagang sapi asal Kadipolo, Sendangtirto, Berbah, Kabupaten Sleman. yang salah satu dari sekian ekor sapi miliknya laku terbeli oleh Presiden yang kemungkinan untuk persiapan hewan kurban, “Perasaan saya senang, sebagai pedagang sapi dagangang saya sudah laku, saya menjualnya dengan harga standar pasar, mas. Tidak saya mahalin,” pungkas Fahmi. Minggu, 1/6/25 *Penulis/ Editor: Setyaki/Rochmad/Retnowati.
Leave a Reply