Yogyakarta, metroraya.id – Seniman lukis se-Nusantara berkumpul di hotel Kimaya Sudirman Yogyakarta by Harris, Jl. Sudirman, No. 89, Terban, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, pada Jumat sore, 30/4/25. Ketiga puluh sembilan perupa tersebut memeriahkan pameran seni lukis yang bertemakan The Color of Souls, dalam rangka kebersamaan seniman Nusantara.
Pameran karya seni lukis dibuka oleh Dr. (Can) Arya Aryanto, M.Par. seorang entrepreneur yang juga pegiat seni dan budaya. Juga turut dihadiri oleh tokoh pegiat budaya seperti Sigit Sugito ketua Koperasi Seniman dan Budaya Adhiluhung Yogyakarta, serta Tazbir Abdullah Penasihat Kamar Dagang Indonesia wilayah DIY yang juga pemerhati seni lukis dan budayawan.

Karya Seni Lukis Peserta Asal Kalimantan dan Jakarta Yang di pamerkan. Foto : metroraya.id
Seni dan budaya adalah sebuah identitas bangsa, dimana sebuah bangsa yang menghargai budayanya secara nyata sudah bisa dipastikan masyarakatnya akan menghargai dan mendukung jalannya pemerintahan. Dalam sambutannya Arya Aryanto menekankan pentingnya menjunjung tinggi sebuah budaya sebagai identitas dan jati diri bangsa. “Budaya merupakan pokok dan sangat perlu, maka sebagai generasi penerus kita wajib menjaga seni dan budaya adhiluhung yang diwariskan oleh nenek moyang kita, sebagai sebuah pijakan negara,” jelas Arya.
“Kita berharap pemerintah mendukung secara optimal gelaran budaya tanah air dan kegiatan- kegiatan pameran seperti yang kita saksiakan saat ini, pemerintah harus hadir. Intensitas even budaya diadakan dan pameran seni diadakan, akan menambah motivasi para seniman muda bermunculan dengan begitu pelestarian budaya akan terjaga,” tegas ketua HIPPI DIY, seusai menerima cindera lukisan foto dirinya.
Senada dikatakan oleh Ardian Kresna koordinator dan penggagas pameran seni lukis, Ia mengatakan bahwa pameran ini adalah merayakan kebersamaan sesama seniman Nusantara. “Kami berkumpul untuk menunjukan hasil karya kepada masyarakat pendukung seni, apresian dan masyarakat khususnya di wilayah Yogyakarta sebagai barometer seni rupa Indonesia,” ujar Ardian, yang memamerkan karya lukisnya berjudul Daya Hidup.

Karya Ardian Kresna Mempresentasikan Dari Lingkungan Studionya Yang Beralih Fungsi Dari Semula Rindang Mulai Berubah Gersang. foto: metroraya.id
Alasan diadakannya pameran disebuah hotel mewah salah satunya adalah untuk mencari solusi pasar agar karya-karya yang sudah dibuat oleh para peserta tidak hanya ditaruh di studio maupun galeri pribadi, “Tetapi bisa disajikan di ruang yang lebih representatif agar menemukan tamu hotel yang berkenan mengoleksi hasil karya masing-masing,” imbuh Ardian.
Hotel adalah pasar yang potensial untuk barang seni, apalagi Hotel Kimaya yang saat ini kita ketahui sebagai hotel dengan segmen tamu menengah ke atas dan tamu-tamu luar negeri yang cenderung meminati barang seni rupa berkualitas. *Penulis/Editor: Rochmad/Retnowati.
Leave a Reply