Bantul, metroraya.id – Dalam rangka memperingati sembilan belas tahun gempa dahsyat di Bantul, DIY yang terjadi pada 27 Mei 2006, Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul mengadakan Simulasi Gempa Bumi, Rabu siang, 27/5/25.
Simulasi ini membantu meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi dalam penanggulangan bencana, serta menguji rencana penanggulangan bencana yang telah disusun. Dalam keterangannya Nurul Budi Santoso, S.Kep.Ns Sekertaris Tim HDP RSUD Panembahan Senopati Bantul, mengatakan bahwa simulasi bencana dalam rangka mengenang 19 tahun gempa bumi Bantul adalah momentum untuk refleksi diri, “Bahwa kita pernah tidak berdaya karena kita belum siap menghadapi bencana gempa, sehingga banyak menelan korban jiwa dan kerugian material yang tidak sedikit. Diadakan simulasi kebencanaan ini salah satu edukasi untuk memberi pengetahuan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa,” terang Budi Santoso, sapaan akrabnya.
Edukasi dalam mempersiapkan segala sesuatu bagi masyarakat sangat perlu dilakukan demi meminimalisir kerugian bila terjadinya bencana alam, sama hal yang dilakukan oleh RSUD Panembahan Senopati Bantul dalam Simulasi Gempa Bumi di Ruang Bima rumah sakit ini adalah latihan atau kegiatan yang bertujuan untuk mempersiapkan staf, pegawai rumah sakit dan pasien dalam menghadapi bencana gempa bumi.
Kegiatan simulasi bencana di rumah sakit pagi tadi adalah wujud kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi bencana. Karena rumah sakit adalah muara akhir dari korban bencana. Diharapkan dengan kesiapan RS menghadapi bencana tidak terjadi chaos sehingga angka kematian dapat ditekan.
Dalam kegiatan simulasi tersebut, seluruh peserta yang diwakili oleh beberapa staf, pegawai, perawat dokter dan pasien RSUD Panembahan Senopati diberi penjelasan dan arahan mengenai hal-hal apa saja yang dilakukan dan diterapkan ketika gempa terjadi. Mulai dari mengelola rasa panik atau kaget, kemudian segera berpikir untuk mengambil tindakan penyelamatan diri dan pasien. Di rumah sakit ini telah disediakan titik kumpul yang akan menjadi tempat yang cukup aman sebagai tujuan evakuasi. *Penulis/Editor : Rochmad/ Retnowati.
Leave a Reply