Yogyakarta, metroraya.id – Selasa siang, 27/5/25 terjadi kebakaran di area Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum SPBU 44.552.14 Jalan Letjen Suprapto, NO 85, Pringgokusuman, Kemantren Gedong Tengen, Kota Yogyakarta.
Sementara itu Area Manager Comm. Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Tengah dan DIY Taufiq Kurniawan dalam kesempatannya mengatakan bahwa rincian kejadian tersebut bermula pada pukul 7.00 WIB SBPU melayani konsumen motor yang hendak mengisi BBM di SPBU nominal 50 ribu, kemudian pada saat mencapai nominal 32 ribu mesin mati, sehingga dilakukan stop operasional dan penggantian kepada konsumen.
“Pada saat stop operasional kita memanggil teknisi, teknisi ini baru datang sekitar pukul 11.30WIB, kemudian dilakukan pengecekan terhadap pompa hisap. Kenapa kok bisa tidak mengeluarkan BBM sebagaimana mestinya. Kemudian di pompa hisap tersebut dilakukan pengecekan didampingi pengawas satu orang, jadi ada dua orang yang bersama-sama di area tersebut. Nah sekitaran pada pukul 13.00 WIB ada percikan api di lokasi pompa hisap tersebut yang kita masih belum tahu penyebabnya apa karean hingga saat ini masih dalam proses investigasi,” terang Taufiq.
Saat ada percikan api di sebelah kantor SPBU ada material dari SPBU yang terpengaruh dari api tersebut yang mengenai korban. “Alhamdulillah korban dalam kondisi selamat namun dilarikan ke rumah sakit terdekat. Karena luka yang dialami dan saat ini mendapatkan penanganan di rumah sakit terdekat,” ujar Taufiq.
“Kemudian kami seketika kejadian langsung memadamkan api menggunakan alat pemadam api yang tersedia di SPBU kemudian menelpon damkar untuk seketika melakukan pemadaman di lokasi kejadian.” imbuhnya. Saat ini SPBU dalam kondisi tutup oprasional.
Atas kejadian ini tidak mempengaruhi stok BBM yang ada di SPBU. Karena ini adalah model SPBU lama sehingga ada pompa hisap ada tanki BBM. Nah pompa hisap ini berfungsi untuk menyedot BBM dari tanki untuk menyalurkan ke Dispenser BBM untuk melayani konsumen.
Kebakaran yang terjadi mengakibatkan kerusakan pada SPBU dan juga menjalar pada sejumlah fasilitas publik. Yakni tembok Kantor Urusan Agama Gedong Tengen mengalami kerusakan pada sejumlah titik tembok yang retak dan beberapa genting rusak. Kepala KUA Gedongtengen, Noerohini, menjelaskan bahwa kerusakan yang dialami oleh bangunan kantor sangat serius. “Retak pada dinding, genteng posisinya pecah dan mangap naik ke atas. Eternit yang di lantai dua ini sedikit turun, lampu-lampu rusak dan beberapa sekat ruangan retak. Di ruang bawah sama kerusakan seperti di lantai dua,” ujar Noerohini. *Penulis/Editor: Rochmad/Retnowati.
Leave a Reply