Bantul, metroraya.id – Dalam rangka mematangkan pelaksanaan Forum Grup Discussion FGD pengusulan Hari Kebudayaan Nasional, Tim Garuda Sembilan Plus mengadakan pertemuan diskusi di Jamur Jawon Resto, Jl.Wonosari, Piyungan, Banguntapan, Bantul. Selasa siang, 13/5/25.
Ketua Tim Garuda Sembilan Plus, Dr. Achmad Charris Zubair mengatakan bahwa pertemuan FGD pengusulan Hari Kebudayaan Nasional tersebut sudah dirancang sejak bulan November 2024. Setelah melalui dua kali pertemuan dengan Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon, Tim Garuda Sembilan Plus mendapatkan respon positif terhadap pengusulan Hari Kebudayaan Nasional.
Dalam keterangannya kepada metroraya.id Achmad Charris Zubair mengungkapkan ada dua hal yang melandasi pengusulan Hari Kebudayaan Nasional. Pertama, bahwa Indonesia adalah negara yang tingkat kemajemukannya sangat tinggi, baik dari keragaman suku bangsa, budaya, bahasa dan lain sebagainya. Kedua bahwa dalam persiapan kemerdekaan Indonesia, para tokoh nasional yang menemukan kalimat Bhinneka Tunggal Ika dari Kitab Sutasoma ini melihat bahwa kemajemukan bangsa Indonesia ini sangat luar biasa potensinya.
“Kemajemukan bangsa Indonesia ini bisa menjadi potensi konflik apabila tidak dikelola dengan bijaksana. Namun akan menjadi potensi luar biasa untuk kemajuan bangsa dan negara manakala kita bisa mengelolanya dengan baik,” ujar Charris Zubair.
Ia juga menambahkan bahwa Hari Kebudayaan Nasional diusulkan jatuh pada tanggal 17 Oktober. Yang mana hal ini diselaraskan dengan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 1951 Tentang Penetapan Lambang Negara Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara Indonesia. Ini dimaknai sebagai puncak dari kesadaran berbudaya.
“Dengan ditetapkannya Hari Kebudayaan Nasional nantinya diharapkan bangsa Indonesia akan selalu menyadari sebagai bangsa yang majemuk. Dari situ, akan muncul rasa bangga akan jati dirinya. Apabila negara-negara lain terkenal sebagai negara maju, negara super power dan lain sebagainya, maka Indonesia nantinya akan menonjol sebagai negara super power dalam bidang budayanya,” harap Charris yang juga sebagai Dewan Pengarah Badan Pelestarian Cagar Budaya DIY.
Sama hal yang diungkapkan Nano Asmorodono budayawan seni tradisi Yogyakarta bahwa Forum Group Discussion FGD selanjutnya akan diselenggarakan pada Rabu 21 Mei 2025 dan akan melibatkan tokoh budaya dari masing-masing daerah se Indonesia.
Menyambut respon positif dari pemerintah melalui Kementrian Kebudayaan RI terkait usulan Hari Kebudayaan Nasional Ketua Panitia FGD Arya Aryanto mengatakan bahwa FGD sebagai salah satu syarat yang harus dilalui. “Salah satu persyaratan ditetapkan Hari Kebudayaan Nasional diantaranya dilakukan FGD dengan tokoh budaya dan seniman di seluruh Indonesia,” pungkas Arya yang juga Anggota Tim Garuda Sembilan Plus. Turut hadir dalam pertemuan tersebut yakni, seniman Yani Saptohudoyo, Yati pesek, dan sejumlah Anggota Tim Garuda Sembilan Plus lainnya. Penulis/Editor: Rochmad/Retnowati.
Leave a Reply