Yogyakarta, metroraya.id – Festival Kerajinan Perak Kotagede 2025 dan pengukuhuan Paguyuban Pangrukti Kriya Kerajinan Perak masa bakti 2025- 2029 digelar pada Minggu 11 Mei 2025 di Sanggar Maharani, Sentra Kerajinan Perak Kotagede, Basen, Purbayan, Kotagede, Kota Yogyakarta.
Keberadaan produksi kerajian perak Kotagede dalam sejarahnya tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang mana Kotagede pernah menjadi ibu kota kedaulatan Kerajaan Mataram Islam pada abad XVI. Bahkan kerajinan kriya berbahan perak ini memulai masa emasnya sejak Politik Balas Budi diberlakukan pada zaman penjajahan Belanda. Hingga kepemimpinan Sri Sultan HB VIII, Kotagede masih berjaya dengan kerajinan peraknya.
Kegiatan ini menjadi ajang yang menyatukan keindahan tradisi dengan kemajuan zaman, sekaligus mendukung yogyakarta sebagai kota yang kreatif, hijau dan berkelanjutan. Berlangsung dari pukul 08.00 – 16.00 WIB dengan mengusung tema Silver Innovation Menjaga Tradisi, Menginspirasi Masa Depan acara ini dibuka langsung oleh Walikota Yogyakarta Hasto Wardoyo. Acara dimeriahkan dengan workshop pembuatan kerajinan perak, pembuatan pengaman kepala berbahan besi berlapis perak dan kuningan, pameran UMKM, fashion show, check kesehatan gratis, stand kuliner tradisional.

Salah Satu Cindera Mata Yang Tersisa Sebagai Kenang-Kenangan Tamu Negara Saat Pertemuan OPEC Di Jakarta Era Presiden Suharto. Foto: metroraya.id
Festival tahun ini menghadirkan perpaduan unik antara kekayaan budaya Yogyakarta dan trend masa kini, mulai dari teknologi keberlanjutan hingga ekonomi kreatif. Menikmati desain keindahan kerajinan kriya logam tradisional yang dipadukan dengan inovasi desain modern, serta berbagai program menarik yang mengangkat isu-isu global seperti lingkungan dan digitalisasi.
Priyo Salim owner Salim Silver yang meneruskan usaha kerajian perak dari kakek buyutnya kepada metroraya.id mengatakan bahwa kerajinan perak saat ini baru mulai mengeliat saat sebelumnya mengalami kevakuman yang panjang sejak era kemerdekaan. Sempat mengalami hantaman badai reformasi dan covid 19 yang memporak-porandakan eksistensi para perajin perak di Kotagede, kini dengan rasa optimis mereka bersatu-padu dan bangun kembali untuk mengembalikan masa kejayaan kerajinan perak di Kotagede.
“Masih ada kurang lebih 69 perajin perak di Kotagede yang masih konsisten menggeluti bidangnya yakni aktif dalam pembuatan kerajinan dari perak. Dan kami berharap acara ini disambut baik oleh pihak pemerintah kota Yogyakarta,” ungkap Salim.
Melalui sambutannya Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyatakan komitmennya untuk menghadirkan peran pemerintah kota untuk mendorong dan mendukung kelanjutan serta kemajuan usaha kerajinan perak di Kotagede. “Pemerintah dapat membantu dalam hal marketing dan permodalan. Selain itu perlu dikembangkan koperasi produksi untuk meningkatkan produktivitas para perajin perak di Kotagede,” ujar Hasto. Penulis/Editor: Rochmad/Retnowati.
Leave a Reply