Yogyakarta, metroraya.id – Sekolah Luar Biasa Negeri SLB Negeri Pembina Yogyakarta sukses menggelar peringatan Lustrum VIII, di halaman komplek SLBN Pembina, Jl. Imogiri Timur, Giwangan, Yogyakarta. Sabtu, 3/5/25.
Dimulai pada pukul enam pagi, peringatan Lustrum VIII diawali dengan kegiatan Fun Walk, yang diikuti oleh seluruh murid dan wali murid serta alumni SLBN Pembina Yogyakarta. Acara dilanjutkan lomba Fashion Show dan lomba menyanyi dengan peserta murid-murid SLB se-DIY. Selain dimeriahkan dengan pertunjukkan teater, menyanyi dan menari, kegiatan ini juga disemarakkan dengan sederet stand kuliner dan stand kerajinan dari Komunitas Alumni Sekolah Luar Biasa yakni Mutiara Grahita, serta turut tampil pula SLB Negeri se- DIY dalam stand edu fair dengan memamerkan hasil karya siswa dari masing-masing sekolah.

Keluarga Besar SLBN Pembina Seusai Fun Walk Dalam Peringatan Lustrum VII. Foto: metroraya.id
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk apresiasi untuk para murid dan sebagai ajang pamer karya siswa juga sebagai sarana motivasi bagi para murid dan para orang tua wali tersendiri sekaligus memeriahkan hari jadi SLBN Pembina, “Kalau tidak membuat ajang sendiri, nanti kapan mereka bisa tampil? Makanya diadakan lomba semacam ini sebagai wujud apresiasi bagi anak anak kita para murid dan wadah bagi alumni,” kata Nur Khasanah, Kepala Sekolah SLBN Pembina.
Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina ini merupakan sekolah terluas dari sekolah luar biasa yang ada di DIY, dengan menempati gedung di atas tanah seluas kurang lebih empat hektar dan saat ini mengampu 240 murid mulai dari tingkat TKLB hingga SMALB, dengan berasrama bagi siswa yang jarak jangkaunnya jauh dan sejumlah ruangan kelas praktikum yang cukup memadai.
“Karena siswa disini berkebutuhan khusus, tidak mungkin kita mengejar pembelajarannya secara akademik melainkan pembelajaran kemandirian. Rombel disini sejak SDLB saat naik ke jenjang SMPLB melalui penilaian asesmen untuk menentukan penjurusan ketrampilan, misalkan kemampuan pada bakat kreatifitas, membatik, memasak dan rias kecantikan,” imbuh Nur Khasanah.
Salah seorang wali murid SLBN Pembina menyatakan rasa syukurnya, anaknya bisa bersekolah di sini. Menurutnya sekolah ini sangat peduli terhadap kebutuhan khusus anaknya, baik dari segi pembelajaran maupun emosional. “Sejak bersekolah di sini, anak saya menunjukkan perkembangan yang cukup baik dalam kemandirian dan kemampuan bersosialisasi. Saya berharap SLBN Pembina terus berkembang dan semakin baik dalam memberikan pendampingan dan pendidikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus,” ungkap Galuh, ibu dari ananda Arnes, murid SLBN Pembina.

Para Tamu Undangan Melepas Burung Merpati Simbol Harapan Kehidupan Lebih Baik. Foto: Metroraya.id
Hadir dalam momentum ini, Asekda DIY, Paniradya DIY, Pimpinan Bank BPD DIY serta Kepala SLB se-DIY yang bersama-sama meresmikan Showroom Gerakan Aktif dan Kreatif, Produktif, Ungguk, Relasi dan Asli (GAPURA). Showroom ini ruang pamer karya-karya unggulan para siswa SLB Negeri Pembina Yogyakarta yang dalam pembangunan sarana prasarana didukung oleh dana istimewa agar dikenal masyarakat luas.
“Apa yang sudah dikembangkan oleh bapak/ibu guru yang ada di SLB ini perlu ada tindak lanjutnya. Kita berharap showroom yang ada di SLBN Pembina ini menjadi showroomnya seluruh SLB yang ada di Yogyakarta. Sehingga produksinya bisa dari SLB lainnya di Yogyakarta, tapi showroomnya berada di satu tempat. Dengan begitu harapannya perhatian terhadap anak-anak berkebutuhan khusus ini bisa optimal. Kita juga meminta kepada teman-teman menggunakan tagline Belilah Dengan Hati, jadi kita berharap mereka membeli produk-produk ini tidak sekedar membeli barang tetapi ada unsur memberikan dukungan kepada mereka,” jelas Paniradya Pati Eko Aris Nugroho.
Rangkaian acara peringatan Lustrum VIII kemudian diakhiri dengan pengumuman juara, penyerahan sertifikat uji kompetensi bidang membatik dan pembagian doorprize hadiah utama. *Penulis/Editor: Rochmad/Retnowati.
Leave a Reply