Kartini Masa Kini Harus Kuat Hadapi Perkembangan Zaman Dan Teknologi

Yogyakarta, metroraya.id – Masyarakat Indonesia memperingati Hari Kartini pada Senin 21 April 2025. Peringatan Hari Kartini merupakan momen penting untuk mengenang perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia. Berkat perjuangannya, saat ini Indonesia memiliki banyak perempuan inspiratif yang telah mencapai prestasi gemilang di berbagai bidang.

Metroraya.id telah mewawancarai dua orang sosok Kartini masa kini yang cukup inspiratif berkat bidang yang ditekuninya pada momen Hari Kartini saat ini, Senin, 21 April 2025. Pandangannya dalam memaknai Hari Kartini semoga dapat menyegarkan kembali pemikiran kita semua, khususnya pada kaum perempuan agar terus maju dan berkembang bersama dalam arah kebaikan.

Feni Novida Saragih, alumnus Universitas Padjadjaran Bandung berkarir di PT. Persero Kereta Api Indonesia sejak tahun 2012. Ia mengawali perjalanan karirnya di Kantor Pusat Kereta Api Indonesia di Bandung, Jawa Barat. Kemudian berpindah ke Daerah Operasi 1 Jakarta selanjutnya di Daerah Operasi 5 Purwokerto, Jawa Tengah. Saat ini sebagai Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, yang wilayah kerjanya meliputi Wates, Solo Raya, Klaten dan sekitarnya.

Dalam pandangannya mengenai Hari Kartini, ia mengungkapkan bahwa hal ini sebagai momentum untuk mengingatkan bahwa perempuan memiliki kekuatan yang luar biasa. Perempuan juga memiliki berbagai peran dalam waktu bersamaan baik di keluarga, tempat kerja, komunitas, lingkungan masyarakat, hingga negara. Perempuan juga memiliki peran yang setara dalam pembangunan dan kemajuan bangsa ini.

“Saya bangga sebagai insan dan kartini KAI karena bisa menjadi bagian kecil dari perjalanan luar biasa Kereta Api Indonesia mulai era transformasi hingga kini memasuki kemajuan yang masih akan terus melesat ke depannya,” ungkap Feni Novida Saragih.

Di tempat berbeda, Ike Devi Setyaningtyas, perempuan yang berprofesi sebagai Dosen yang juga Kepala Kantor Humas universitas Atma Jaya Yogyakarta, melihat semangat Kartini tidak pernah padam, namun justru berevolusi. Kartini masa kini hadir dalam sosok-sosok perempuan muda yang berani, adaptif, dan sangat akrab dengan teknologi.

“Mereka tidak hanya menyuarakan perubahan, tetapi juga menciptakan inovasi melalui platform digital. Dalam dunia pendidikan, saya menyaksikan langsung bagaimana mahasiswi memanfaatkan kecanggihan teknologi (dari pemanfaatan AI hingga mengelola media sosial) untuk belajar, berdiskusi, dan menyuarakan ide,” jelas Ike.

Sebagai dosen, ia merasa terpanggil untuk menjadi fasilitator yang membantu mereka mengarahkan potensi teknologi ke arah yang berdampak positif. Bahkan tidak jarang terdapat hal-hal baru yang dapat dia pelajari dari mereka. Menurutnya semangat Kartini bisa jadi hadir saat seorang mahasiswi berani membuat aplikasi sosial, membangun komunitas online yang inklusif, atau bahkan menyuarakan isu kesetaraan gender lewat podcast dan konten edukatif.

Dalam pandangannya sebagai Kepala Kantor Humas ia juga menyaksikan perubahan besar dalam cara berkomunikasi. Teknologi, termasuk AI, menjadi alat penting dalam membentuk citra, membangun hubungan, dan menyampaikan pesan institusi. Di sini, perempuan punya peran strategis bagaimana menggunakan teknologi untuk menciptakan narasi yang kuat, dan mempengaruhi opini publik dengan cara yang cerdas dan empatik.

“Kartini masa kini adalah perempuan yang tidak takut pada perubahan teknologi, namun justru memeluknya dan menjadikannya sebagai alat perjuangan. Jadi, di tengah derasnya arus digitalisasi, Kartini masa kini adalah perempuan yang kritis, kreatif, dan kolaboratif,” ungkap Ike Devi

Meski mengikuti perkembangan zaman dan teknologi, namun mereka juga tidak meninggalkan kodratnya sebagai wanita. Mereka justru semakin menguatkan jati dirinya sebagai sosok perempuan berdedikasi tinggi.

Penulis/Editor : Rochmad/Retnowati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *