Tourism Malaysia Jadikan DIY Sebagai Ajang Misi Promosi “Visit Malaysia 2026”

Sleman, metroraya.id – Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi tujuan kedua setelah kota Medan dalam Misi Promosi “Visit Malaysia 2026” di Indonesia tahun 2025 oleh Tourism Malaysia.

Deputy Chairman of Tourism Malaysia YBhg Dato’ Yeoh Soon Hin saat melakukan konferensi pers di Yogyakarta Marriot Hotel mengatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara utama di Asia Tenggara sebagai pasar pariwisata dan tercatat dalam lima penyumbang tertinggi jumlah wisatawan ke Malaysia. Dari sinilah Misi Promosi “Visit Malaysia 2026” menyapa empat kota utama di Indonesia, yaitu Medan, Yogyakarta, Jakarta dan Surabaya. Pasar Indonesia masih termasuk lima besar kontributor wisatawan terbanyak ke Malaysia di kawasan Asia Tenggara. Misi ini sangat penting, apalagi Malaysia akan menjadi Ketua ASEAN pada 2025. Ini momen yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” terangnya, Senin,14/4/25.

Pada kunjungan pariwisata tahun 2025 ini Malaysia menargetkan wisatawan yang datang ke destinasi wisatanya sekitar 40 juta pengunjung, dan 4,37 juta pengunjung merupakan wisatawan asal Indonesia. Untuk tahun 2026, dengan adanya Misi Promosi “Visit Malaysia 2026”, Tourism Malaysia menargetkan 45 juta pengunjung. “Kami percaya bahwa rekan-rekan industri dari Indonesia, khususnya asosiasi, agensi pariwisata seperti ASITA, ASTINDO dan ASPPI merupakan rekan kerjasama yang sangat penting. Agensi pelancong mempunyai peran besar dalam memberikan informasi berharga dan memastikan layanan berkualitas tinggi untuk meningkatkan pengalaman pelancong ke Malaysia. Kami berharap hubungan baik ini dapat terjalin semakin erat dan kukuh di masa mendatang, demi kemajuan industri pelancongan kedua negara, Malaysia dan Indonesia,” ujar Dato’ Yeoh Soon Hin.

Delegasi Malaysia terdiri dari 60 peserta yang berasal dari 38 organisasi pariwisata, termasuk pengusaha pariwisata, hotel dan resort, pemilik produk pariwisata, dan Persatuan Homestay Malaysia.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, Tourism Malaysia juga menggelar seminar dan sesi Business-to-Business (B2B) dengan berbagai asosiasi pariwisata utama Indonesia, seperti ASTINDO, ASITA, dan ASPPI. Pertemuan tersebut menjadi ruang untuk berbagi informasi, memperluas jaringan, serta meningkatkan potensi ekonomi jangka panjang di sektor pariwisata kedua negara.  “Dalam pariwisata itu saling berkoneksi. Kita tahu di Jogja ini ada penerbangan khusus dari YIA ke Kuala Lumpur, intinya ada peluang secara bisnis dan industri saling mengirim. Baik dari industri pariwisata di Yogyakarta untuk mengirim wisatawan ke Malaysia, begitu sebaliknya. Kita juga akan mendorong para pelaku industri pariwisata Yogyakarta dan pemerintah untuk melakukan promosi wisata ke Malaysia, supaya pelaku pariwisata di Malaysia bisa membawa masuk wisatawan ke Yogyakarta,” pungkas Ketua DPD ASITA DIY, Trianto Sunarjati.

Penulis : Rochmad

Editor  : Retnowati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *