Jumlah Pemudik Tahun 2025 Turun Hingga 47,12 Juta

Prambanan, metroraya.id – Menurut sejumlah akademisi dan pengamat transportasi Indonesia bahwa pemudik tahun ini mengalami penurunan dari tahun lalu dengan jumlah hanya 146,48 juta orang, sedangkan pada tahun lalu yaitu tahun 2024 mencapai sejumlah 193,6 juta orang pemudik.

Pengamat Transportasi Institut Studi Transportasi INSTRA Darmaningtyas, mengatakan mudik lebaran tahun 2025 menghadirkan fenomena yang tak terduga, yakni jumlah pemudik turun dibandingkan tahun sebelumnya. “Antiklimak persiapan angkutan mudik Lebaran 2025 ini dirasakan ketika arus mudik yang ada tidak semasif seperti yang dibayangkan sebelumnya,” kata Darmaningtyas, Kamis, 3/4/25.

Dia menuturkan, terdapat beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap fenomena ini, diantaranya efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah, ketidakpastian ekonomi dan ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). “Penurunan jumlah pemudik tahun 2025 ini sebetulnya sudah pengamat prediksikan sejak sebelum puasa, ketika pemerintah menerapkan kebijakan efesiensi anggaran,” ujar dia.

Menurut Darmaningtyas, kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan sejak awal tahun 2025 berdampak luas, terutama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Lantaran, banyak ASN muda yang memiliki tanggungan cicilan rumah dan kendaraan akhirnya memilih untuk tidak mudik, mengingat dalam tiga bulan terakhir mereka tidak memperoleh tambahan penghasilan dari perjalanan dinas atau kegiatan seremonial.

Penurunan angka pemudik tahun ini sekitar 47,12 juta dari tahun 2024. Seperti yang diungkapkan Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia PHRI DIY, Dedy Eryono salah satunya imbas penurunan angka pemudik, Selain itu karena keluarnya Inpres No. 1/2025 tentang efisiensi anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah dan pelarangan-pelarangan study tour yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten dan Daerah Khusus Jakarta DKJ,” ungkap Dedy, Senin, 7/4/25

Selain itu ia juga mengamini angka penurunan pemudik tahun ini efek dari segala kebijkan pemerintah tiga bulan akhir-akhir ini, “Ya kami dari PHRI sependapat dengan dasar okupansi lebaran tahun ini menurun dibanding tahun-tahun lalu yg agak tinggi, di periode 2 sd. 4 April 2025 (3 hari) rata-rata 80 %, tahun-tahun lalu bisa 4 sd. 6 hari tingginya okupansi dan di sekitar 85 sd 90%,” pungkas owner Hotel Ruba Graha. * Rochmad/Retnowati.

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *