Yogyakarta, metroraya.id – Masjid sebagai tempat ibadah juga memiliki fungsi budaya, sosial dan ekonomi. Hal ini yang mendorong Masjid Blangkon Al-Fath Perumahan Taman Siswa Indah Mergangsan Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Workshop UMKM Berbasis Masjid, dengan tema Menguatkan Ekonomi Umat : Membangun Jejaring Usaha Berbasis Masjid, Sabtu, 23/3/2025.
Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 70 takmir masjid dari wilayah DIY dan luar DIY, dilaksanakan oleh remaja masjid dibantu jama’ah lainnya. Kegiatan Workshop UMKM berbasis Masjid ini diadakan dengan menghadirkan pembicara Wakil Walikota Yogyakarta Wawan Hermawan, SE, MM. sebagai pembicara kunci, serta pembicara lain Ketua DMI Wilayah DIY Prof. Dr. Muhamad, M.Ag., Hafidh Rifky Adiyatna, S.Si., MBA seorang Entrepreneur & Dosen FEB UPN Veteran Yogyakarta dan Sony Sujiartono dari BSI KCP Yogyakarta Kolonel Sugiono.
Prof. Muhammad, M.Ag., menjelaskan bahwa acara Workshop UMKM Berbasis Masjid ini ditujukan untuk menginspirasi para Takmir Masjid, untuk dapat menjadikan masjid lebih berdaya dan dapat menguatkan ekonomi umat dengan membangun jejaring usaha berbasis masjid. Melalui program ini juga beliau berharap para takmir mampu terinspirasi. “Harapannya para takmir masjid bisa berpikir out of the box artinya masjid tidak hanya sekedar tempat untuk ibadah tetapi harus bisa memberikan dampak positif terhadap jamaah dan masyarakat sekitarnya sehingga di situ harus ada pemikiran di luar fungsi masjid yang utamanya karena fungsi masjid itu selain untuk tempat ibadah, punya fungsi sosial, punya fungsi budaya, dan fungsi ekonomi,” jelas Prof. Muhammad, M.Ag.
Prof. Muhammad, M.Ag., juga menjelaskan bahwa Dewan Masjid Indonesia dengan jargon “Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid” memberikan bantuan modal awal bagi masjid dengan upaya pasar murah yaitu menyediakan pakaian pantas pakai dan donasi barang-barang lain dari jama’ah yang peduli untuk dijual di pasar murah. Selain itu masjid melalui pasar murah juga menjual sembako dengan harga murah yang bahan-bahannya didapat langsung dari pihak pertama seperti petani dan pihak penjual pertama yang dari keuntungan pasar murah tersebut juga diolah untuk kemakmuran masjid.
Salah satu panitia Afif Muhammad Yassar menuturkan bahwa kegiatan ini cukup ramai diikuti peserta dari berbagai kalangan. “Acara ini dihadiri sekitar 70 orang mulai dari yang paling dekat dari Sleman sedangkan yang paling jauh dari Solo juga khususnya para takmir se-Kota Jogja, para peserta tersebut merupakan perwakilan dari masjid dan kelompok UMKM dari daerahnya,” ungkapnya.
Penulis : Saifa Anis
Editor : Retnowati
Leave a Reply