Sleman, metroraya.id – Fenomena masyarakat Indonesia yang lebih memilih untuk berobat ke luar negeri membuat banyak devisa negara yang hilang yakni hingga USD 11,5 miliar atau Rp170 triliun.
Sebagian besar masyarakat ke luar negeri untuk berobat serius seperti kanker, onkologi, hingga ortopedi, tulang sendi otot, dan gigi. Masyarakat memilih terbang ke luar negeri karena menganggap alat di sana lebih baik.
Menyikapi kondisi itulah, Rumah Sakit (RS) JIH Yogyakarta terus berinovasi dalam mengembangkan layanan dengan menawarkan wisata media atau wisata kesehatan.
Manajer Manajemen Layanan Rumah Sakit JIH Febriana Endah Sari menjelaskan kepada awak media bahwa terkait dalam layanan baru ini, kata dia bahwa pemeriksaan kesehatan tidak harus terasa menegangkan.
“Layanan ini dikombinasikan sambil berwisata santai. Dengan konsep wisata medis, pasien bisa menikmati keindahan Yogyakarta sembari menunggu hasil pemeriksaan. Kami tekankan keramahtamahan dan kehadiran dalam mendengar keluhan. Ketepatan waktu kami juga ketat,” jelasnya di The Manohara Hotel Yogyakarta, Kamis (13/2).
Salah satu anggota Tim Health Tourism Aninda Dian Anggraeni menambahkan, pada wisata media JIH tersebut terdapat berbagai paket yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan seperti layanan trauma center, kesehatan wanita, hingga perawatan gigi. “Sertifikat dari Kemenkes sudah kami dapatkan per 30 Oktober 2024 kemarin. Di sini kami menawarkan fasilitas yang lengkap, modern, dan tenaga yang memberi kenyamanan,” ujarnya. (Kiki)
Leave a Reply