Menteri Kebudayaan Fadli Zon Resmikan Pameran Keris Pusaka Ageming Satriyo

Yogyakarta – – Sebanyak 99 bilah keris pusaka yang berasal dari berbagai daerah dipamerkan di Ndalem Yudhanegaran , Yogyakarta pada Jumat – Minggu (17-19/1/2025). Pameran Ini dimaksudkan sebagai upaya melestarikan keris sebagai warisan budaya leluhur bangsa yang kaya dengan filosofi.
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mendampingi Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon hadir membuka acara Pusaka Ageming Satriya, sebuah pameran keris yang diselenggarakan pada Jumat (17/01) di Ndalem Yudhonegaran, Yogyakarta.
Dalam sambutannya Fadli Zon menyampaikan bahwa pameran ini merupakan wujud apresiasi terhadap warisan budaya bangsa, khususnya keris yang menjadi simbol keindahan, kearifan lokal, dan identitas kebudayaan Indonesia, sekaligus sebagai sarana edukasi serta pelestarian nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pusaka kebanggaan bangsa. Berbagai macam koleksi keris milik para pangeran, kolektor dan tokoh keris dipamerkan dalam acara tersebut yang digelar pada 17-19 Januari 2025.
“Pasal 32 ayat 1 dari Undang-Undang Dasar 1945, kita diperintahkan untuk memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan budayanya masing-masing, kita harus berkontribusi bagi peradaban dunia dan keris sudah menjadi warisan agung budaya dunia, yaitu sebagai warisan budaya tak benda” ungkapnya.
Lebih lanjut Fadli Zon mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang luar biasa, kaya akan budayanya. Kedepannya Indonesia akan lebih banyak lagi mendaftarkan warisan budaya tak benda yang jumlahnya sangat banyak. Warisan budaya tak benda di tingkat nasional sekarang ini jumlahnya mencapai 2213 (dua ribu dua ratus tiga belas). Pameran keris Pusaka Ageming Satriyo merupakan salah satu langkah nyata atau wujud sinergi dari banyak pihak dalam memajukan kebudayaan keris.
Pada kesempatan tersebut ia menyampaikan, bahwa Kementerian Kebudayaan sangat terbuka untuk bekerja sama dan berkolaborasi, serta ingin menjadi instrumen di dalam pemajuan kebudayaan. Selain itu Kementerian Kebudayaan juga mempunyai dana abadi kebudayaan yang akan diubah skemanya, lebih inklusif sehingga dapat diakses oleh banyak pihak untuk kegiatan-kegiatan yang merupakan bagian dari fasilitasi dan juga kegiatan-kegiatan dari berbagai komunitas masyarakat civil society dari berbagai latar belakang budaya.
Senada dengan Menteri Kebudayaan, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X dalam sambutannya menyampaikan, bahwa keris sebagai salah satu warisan budaya adiluhung bangsa Indonesia, bukan sekedar benda pusaka. Keris adalah simbol filosofi, kebijaksanaan dan keagungan nilai-nilai leluhur.
“Tema Pusaka Ageming Satriyo yang diangkat pada pameran ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga integritas dan jiwa kesatriya dalam kehidupan, sebagai mana yang diajarkan oleh para leluhur kita” tandasnya.
Sri Paduka menjelaskan, bahwa pameran tersebut tidak hanya menjadi sarana untuk melestarikan keris sebagai karya seni, tetapi juga menjadi ruang untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya kepada generasi muda. Sebab, melalui penghargaan terhadap budaya, kita dapat memperkuat identitas bangsa ditengah arus globalisasi.
Sri Paduka berharap, melalui pameran tersebut kecintaan terhadap budaya bangsa semakin tumbuh, dan mampu mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi mendatang. “Mari kita terus menjaga dan melestarikan keris sebagai warisan budaya dunia yang telah diakui oleh UNESCO,” jelasnya
Sementara itu, KRAT. Sudarto Yoso Purbonagoro selaku ketua panitia menyampaikan, bahwa tujuan diselenggarakannya pameran keris tersebut adalah untuk menampilkan keris yang terbaik di Indonesia, terutama keris Jawa. Bahkan, beberapa keris yang belum pernah dikeluarkan di pameran manapun.
“Tentu saja, koleksi-koleksi ini tidak kalah dengan yang ada di luar negeri. Koleksi pusaka yang kita tampilkan dalam event ini berjumlah 99 bilah. Pusaka-pusaka yang kita tampilkan terdiri dari koleksi Yudhonegaran dan para pangeran serta para kolektor pusaka nusantara,” ungkapnya. Ia berharap, acara yang baik ini tidak berhenti sampai disini namun akan menjadi pemantik yang baik untuk acara serupa, agar budaya per-kerisan di Indonesia lebih maju, berjaya dalam melestarikan warisan budaya leluhur. (*/)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *